Liputan6.com, Bengkulu - Pilkada serentak tahun 2020 sudah diambang pintu. Jika tidak ada aral melintang, kontestasi politik daerah tersebut akan digelar pada tanggal 9 Desember mendatang. Saat ini, para kandidat pasangan calon yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum tengah berkampanye untuk meyakinkan para pemilihnya.
Khusus Pilkada Gubernur Bengkulu diikuti oleh tiga pasang calon, nomor urut 1, paslon Helmi Hasan-Muslihan Diding Soetrisno, nomor urut 2 petahana Rohidin Mersyah-Rosjonsyah Syahili, serta paslon nomor urut 3 Agusrin M Najamudin-Dr HM Imron Rosyadi.
Lembaga Survei Fixpoll Research and Strategic Consulting menggelar survei cepat atau Quick Survey pada 16 hingga 20 November 2020. Survei dengan mengambil sampel sebanyak 1.640 responden ini fokus untuk memotret perilaku dan menakar peluang calon gubernur/wakil gubernur Bengkulu yang bertarung dalam Pilkada 2020.
Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA mengatakan, tujuan survei ini dilakukan untuk mengetahui harapan masyarakat Provinsi Bengkulu pada Pilkada 2020. Survei terhadap sikap dan perilaku ini juga untuk mengetahui siapa di antara nama tokoh yang memiliki peluang paling kuat memenangkan Pilkada jika dilakukan hari ini.
Baca Juga
Advertisement
Survei juga ingin mengetahui faktor-faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut, serta untuk menghimpun saran siapa di antara 3 pasangan calon yang bertarung itu untuk didukung.
"Kami menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan toleransi Margin of Error maksimal 2,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," tegas Anas di Bengkulu Senin, 23 November 2020.
Survei ini membagi sebaran responden sebanyak 1.640 berdasarkan demografi, persentase mengacu pada jumlah mata pilih tiap kabupaten pada 10 kabupaten dan kota se Provinsi Bengkulu. Juga berdasarkan sebaran responden menurut jenis kelamin dan sebaran responden menurut suku, agama, jenis pekerjaan dengan belasan pertanyaan langsung dan diverifikasi ulang dengan persentase sebanyak 20 persen dari total responden.
Survei dengan alat ukur lembar simulasi surat suara dengan cara dicontreng, pasangan nomor urut 3 Agusrin-Imron mendulang suara terbanyak dengan 42,9 persen. Posisi dua ditempati paslon nomor urut 2 Rohidin-Rosjonsyah dengan 30,7 persen serta paslon nomor urut 1 Helmi-Muslihan hanya mampu meraih suara sebanyak 16,4 persen saja. Sisanya sebanyak 7,7 persen responden menolak melakukan simulasi dan 2,3 persen suara tidak sah karena kesalahan melakukan simulasi.
Sedangkan, untuk survei elektibilitas dengan pola ditanyakan langsung kepada responden, hasilnya tidak jauh berbeda, paslon nomor urut 3 meraih 43,1 persen suara, Paslon 2 memperoleh 31,2 persen serta paslon nomor urut 1 meraih 16,4 persen. Sementara itu, sebanyak 9,3 persen responden menjawab tidak tahu dan tidak menjawab pertanyaan.
Dari angka tersebut, paslon nomor urut 3 Agusrin-Imron memiliki masa pemilih yang tidak akan berubah atau Strong Voters dari 43,1 persen tersebut sebanyak 22,3 persen dan 8,9 persen sisanya masih bisa berubah. Paslon Rohidin-Rosjonsyah yang memiliki angka elektabilitas sebanyak 31,2 persen, memiliki strong voters sebesar 22,3 persen, sisanya 8,9 persen masih bisa berubah.
Sementara Paslon Helmi-Muslihan dengan tongkat elektabilitas sebesar 16,4 persen, hanya memiliki 11,2 persen strong voters, sisanya 5,2 persen masih bisa berubah.
"Sebanyak 67,2 persen masyarakat Bengkulu menginginkan daerah ini dipimpin oleh putra daerah dalam Pilkada 2020, sedangkan 32,8 persen tidak mempermasalahkan hal itu," kata Mohammad Anas.