Volkswagen Akan Gunakan Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar Kapal Pengantar Mobil

Volkswagen Group terus berusaha untuk menjaga lingkungan. Di masa depan, Volkswagen Group Logistics menggunakan bahan bakar minyak khusus yang terbuat dari residu minyak sayur untuk pengantaran mobil melalui laut.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 27 Nov 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi/copyright unsplash.com/Cassiano Barletta

Liputan6.com, Wolfsburg - Volkswagen Group terus berusaha untuk menjaga lingkungan. Di masa depan, Volkswagen Group Logistics menggunakan bahan bakar minyak khusus yang terbuat dari residu minyak sayur untuk pengantaran mobil melalui laut.

Bahan bakar tersebut terbuat dari material sisa minyak restoran dan industri makanan. Kapal pengantar mobil yang pertama kali diisi dengan minyak ini pada pertengahan November 2020, setelah itu kapal selanjutnya akan menggunakan minyak khusus ini pada awal 2021.

“Kami adalah pabrikan pertama yang menggunakan bahan bakar seperti ini. Dengan cara ini, kami menggunakan kembali minyak tak terpakai sehingga ramah lingkungan. Dengan emisi CO2 lebih rendah 85 persen dibanding bahan bakar fosil, kontribusi ke lingkungan sangat luar biasa, " ungkap Thomas Zernechel, Head of Volkswagen Group Logistics dalam keterangan resmi.

Perubahan ini merupakan bagian dari strategi untuk membuat Group Logistics lebih ramah lingkungan. Langkah lain yang sudah dilakukan adalah menggunakan liquefied natural gas (LNG) untuk menjadi sumber bahan bakar kapal pengantar mobil. “ Dengan cara ini, Volkswagen Group Logistics membantu Volkswagen Group mencapai net carbon neutrality pada 2050,” pungkas Zernechel.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jeep Berambisi Jadi Brand SUV Paling Ramah Lingkungan di Dunia

Jeep ingin memantapkan dirinya sebagai merek SUV paling ramah lingkungan di dunia. Hal tersebut, sebagai langkah yang akan meningkatkan sinergi perusahaan asal Amerika Serikat ini dengan PSA Group.

Saat berbicara dengan media baru-baru ini, Bos Jeep, Christian Meunier mengindikasikan bahwa pihaknya memperkenalkan mesin ramah lingkungan yang kejam. Namun, sementara banyak pabrikan yang menempuh jalur elektrifikasi hanya semata-mata untuk memenuhi peraturan emisi, tapi tidak bagi Jeep.

Pabrikan ini, tetap akan berkonsentrasi kepada performa mobil, dengan peningkatan torsi dan tenaga yang besar untuk membantu kemampuan sebuah SUV offroad.

Memang faktanya, Wrangler 4xe baru-baru ini melintasi pegunungan Sierra Nevada, California hanya dengan model listrik.

"Paling penting, adalah membuat produk kami menjadi Jeep yang paling berkemampuan dan paling menarik yang pernah ada," ujar Meunier, dilansir Carscoops, Kamis (26/11/2020).

"Torsi tambahan, mengemudi dalam keheningan, dengan akselerasi dan torsi ekstra luar biasa, itu sangat cocok. Jeep dan elektrifikasi dimaksudkan untuk bersama. Ambisi kami adalah menjadi merek SUV paling ramah lingkungan di dunia," tambahnya.   


Infografis SKK MIgas

Di tengah kebutuhan energi nasional yang terus meningkat, menemukan minyak dan gas bumi (migas) menjadi semakin sulit

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya