Liputan6.com, Cilacap - Air dan sungai besar adalah berkah, itu termasuk Sungai Serayu alias Bengawan Serayu. Sejak ratusan tahun silam, kebudayaan masyarakat tumbuh di sekitar bantarannya.
Masyarakat menangkap ikan yang seolah tak ada habisnya. Lainnya, memanfaatkan sedimen nan subur dengan bercocok tanam.
Tetapi, Sungai Serayu juga menyembunyikan marabahaya. Sekali waktu, sungai mengamuk dengan air bahnya. Terkadang, sungai menelan orang yang sedang beraktivitas dan menyebabkan korban jiwa.
Baca Juga
Advertisement
Bahaya selalu mengancam. Terlebih, pada masa pergantian waktu.
Dalam bahasa Banyumas dan Cilacap sore dan senja disebut sandekala. Sebuah waktu yang konon menyembunyikan bahaya tak terduga.
Itu sebab, sejak zaman dulu, orangtua dan para tetua selalu melarang anak-anak beraktivitas pada saat pergantian waktu itu. Ini pula yang terjadi di Sungai Serayu, tepatnya di titik Depo Pasir Grumbul Harjo RT 01 RW 01, Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis sore (26/11/2020).
Tiga remaja dilaporkan tenggelam usai mendayung perahu hingga ke tengah Bengawan. Dua korban berhasil selamat, namun satu lainnya hilang tenggelam.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pencarian Korban Tenggelam Sungai Serayu
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengatakan, korban tenggelam bernama Agil Saputra (17). Adapun korban selamat bernama Saeful Mustoli (16) dan Alvian Ferdiansah (15).
Ketiganya merupakan warga RT 1 RT 01 RW 05 Desa Grumbul Harjo Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap.
“Pertama kali kita mendapatkan info dari saudari Via, sepupu Korban, pada Kamis (26/11) pukul 15.50 WIB bahwa telah terjadi seorang pemuda tenggelam di Sungai Serayu Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis malam.
Dari informasi saksi mata tiga remaja tersebut semula hendak memancing. Kemudian, ketiga remaja itu mendayung perahu ke tengah untuk swafoto. Nahas, sampai di tengah sungai, perahu oleh karena beban yang tak seimbang.
Perahu kemudian terbalik dan para korban berjatuhan ke sungai. Dua korban berenang dan bisa menyelamatkan diri. Sayangnya, satu lainnya, Agil, tenggelam dan hilang.
Setelah mengetahui berita tersebut Basarnas langsung memberangkatkan satu regu ke lokasi kejadian beserta peralatan lengkap di air untuk menggelar Operasi SAR. Pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu karet bersama warga sekitar.
“Sampai di tengah, perahu oleng karena ketidakseimbangan beban lalu terbalik dan dua berhasil selamat satu hilang tenggelam dan sampai saat ini masih dilakukan pencarian,” ujarnya.
Selain Basarnas, terlibat pula unsur SAR gabungan lainnya, seperti Polsek Adipala, Koramil Adipala, Rapi, Cilacap Rescue, Bagana dan Warga sekitar. Hingga petang, korban belum berhasil ditemukan dan pencarian akan dilanjutkan esok hari.
Advertisement