Liputan6.com, Buenos Aires - Diego Maradona meninggal dunia karena henti jantung pada usia 60 tahun. Pemerintah Argentina menetapkan masa berkabung selama tiga hari untuk Maradona sang pemain sepak bola legendaris.
Dilansir CNN, Jumat (27/11/2020), jenazah Diego Maradona sempat dibawa ke istana kepresidenan Argentina, Casa Rosada, untuk dilihat masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Gerbang Casa Rosada dibuka untuk publik pada Kamis 27 November pukul 06.00 pagi
AP News melaporkan rombongan masyarakat mendatangi Casa Rosada untuk memberikan pengormatan terakhir pada Diego Maradona. Acara publik ini dihentikan menjelang pukul 18.00 sore atas permintaan keluarga karena Maradona akan dikuburkan.
Iring-iringan peti jenazah Diego Maradona juga menjadi tontonan masyarakat. Mereka semua berbaris di jalanan untuk melihat mantan pematin tim nasional Argentina ini.
Diego Maradona akan dikubur di pemakaman pribadi di Bella Vista yang berlokasi di perbatasan Buenos Aires. Ia akan dikubur dekat makam orang tuanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sempat Terjadi Keributan
Polisi sempat kewalahan untuk menghalau fans yang ingin melihat peti mati Diego Maradona. Berdasarkan foto yang beredar di AP, aparat kepolisian membungkuk beberapa fans Diego Maradona.
Pihak keluarga Diego Maradona akhirnya menghentikan acara.
"Diego tidak meninggal, Diego hidup dalam diri rakyat," ujar penggemarnya saat peti mati Diego Maradona dibawa ke pemakaman.
Ratusan fans sempat memblokir jalan menuju pemakaman sebelum peti mati Diego Maradona tiba. Polisi pun harus membuka jalan agar peti mati Diego Maradona bisa lewat.
Advertisement
Presiden FIFA Sebut Diego Maradona Pahlawan
Presiden FIFA, Gianni Infantino ikut bersedih menanggapi meninggalnya Diego Maradona. Infantino mengatakan, legenda timnas Argentina itu telah sangat berjasa bagi sepak bola.
"Saya selalu mengatakan dan akan saya ulangi lagi. Apa yang telah dibuat Maradona untuk sepak bola, untuk membuat kita mencintai permainan ini, adalah unik," kata Infantino seperti dilansir situs resmi FIFA.
"Maradona layak menerima ucapan terima kasih dari kita, karena telah mengizinkan kita melihat talentanya dan telah menjadi pribadi yang unik. Maradona, legenda, pahlawan," ujarnya menambahkan.
Diego Maradona meninggal dunia, Rabu 25 November 2020 malam WIB. Ia meninggal karena serangan jantung di usia 60 tahun.
Nama Maradona kian harum saat membawa Argentina juara Piala Dunia 1986 di Meksiko. Di pentas itu pula, ia menciptakan salah satu gol paling bersejarah ke gawang Inggris di babak perempat final.
Maradona menciptakan gol yang dikenal dengan sebutan gol Tangan Tuhan. Ia pun membawa Argentina menang 2-1 sebelum akhirnya juara.
Abadi di Dunia Sepak Bola
Lebih lanjut, Infantino menyebut nama Maradona abadi di dunia sepak bola. Infantino pun tak lupa menyampaikan dukugannya bagi keluarga Maradona.
"Maradona mungkin sudah tak ada, tetapi untuk selamanya, dia akan punya tempat spesial dalam sepak bola. Simpati dari kami untuk keluarga yang ditinggalkan," kata Infantino.
Di sisi lain, bintang Juventus Cristiano Ronaldo menilai Diego Maradona adalah seorang jenius abadi. Penyerang asal Portugal itu bereaksi atas kematian Maradona dengan pesan di media sosial.
"Hari ini saya mengucapkan selamat tinggal kepada seorang teman dan dunia mengucapkan selamat tinggal kepada seorang jenius abadi," tulis Ronaldo di Twitter.
Advertisement