Banjir Rob di Jakarta Sampai ke Wilayah Kebon Jeruk dan Grogol Petamburan

Kesimpulan banjir rob diketahui dari tinggi permukaan air di Kali Mookevart dan Kali Grogol yang mengalir ke wilayah Kebon Jeruk dan Grogol Petamburan dipicu air laut pasang.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 27 Nov 2020, 08:38 WIB
Kendaraan bermotor melintasi jalan yang tergenang air rob (banjir pasang air laut) di Kawasan Pasar Ikan Muara Baru, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Banjir rob di Pelabuhan Muara Baru tersebut terjadi akibat cuaca ekstrem serta pasangnya air laut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat menyebut, banjir rob di ibu kota kini telah sampai ke kawasan Kedoya, Kebon Jeruk dan Latumeten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

"Memang (banjir rob) tidak parah, hanya semata kaki, tapi kalau disertai limpahan kiriman air, bukan tak mungkin banjir berhari-hari terjadi di dua kawasan itu,” kata Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Barat Purwanti Suryandari, Kamis malam (26/11/2020).

Ia menjelaskan, kesimpulan tersebut diperoleh setelah dua kawasan itu tergenang air dengan ketinggian mulai 10-50 sentimeter atau betis orang dewasa, padahal tidak ada hujan turun atau kiriman air.

Dikutip dari Antara, Sudin SDA Jakarta Barat kemudian menelusuri tinggi permukaan air di Kali Mookevart dan Kali Grogol yang mengalir di dua kawasan itu. Rupanya, tinggi permukaan dua kali tersebut akibat air laut yang pasang.

“Karena beberapa sheetpile (turap)-nya banyak yang bolong, jadi air masuk ke rumah warga,” kata Purwanti.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kawasan Kedoya Terparah

Pengendara dan pejalan kaki melewati perempatan Green Garden, Kedoya, Jakarta, Jumat (3/1/2020). Hingga hari ke-3, banjir masih menggenangi sekitar kawasan perempatan Green Garden, Kedoya akibatnya pengendara harus lebih waspada menghindari mesin kemasukan air. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kawasan Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat menjadi lokasi dengan dampak terparah lantaran pengerjaan turap belum rampung.

Untuk itu, selain turap, pihaknya juga memperbaiki pintu-pintu air di Kawasan Latumeten yang berpotensi menimbulkan genangan air dan banjir.

“Sementara di Kedoya, kami juga akan bangun pintu air menutupi pintu Kali Angke yang menyambungkan ke Kali Mookevart,” ujar Purwanti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya