Terinspirasi Pandemi Corona Covid-19, Iwet Ramadhan Desain Botol Susu Bermotif Batik Padma

Apa makna motif batik padma yang dipilih Iwet Ramadhan untuk menghias botol susu bayi itu?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 27 Nov 2020, 10:40 WIB
Desainer batik Iwet Ramadhan mendesain botol susu bayi dengan motif batik padma setelah terinspirasi situasi pandemi corona Covid-19. (dok. Pigeon Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Batik bukan sekadar motif cantik. Sudah sejak lama dipahami bahwa proses penciptaannya melewati perenungan agar jadi doa bagi pemakainya. Itu pula yang melatari salah satu produsen peralatan bayi konsisten mengaplikasikan batik pada desain botol susu mereka.

Pigeon pertama kali memperkenalkan produk botol susu motif batik pada 2014. Berlanjut pada 2016, label perlengkapan bayi asal Jepang itu mengaplikasikan batik motif kupu-kupu dan bangau. Motif bangau yang biasanya ditemui dalam batik peranakan merupakan simbol kebahagiaan. Sementara, motif kupu-kupu adalah simbol cinta abadi.

Kemudian pada 2017, koleksi produknya dilengkapi motif batik parang. Motif klasik yang banyak ditemui di batik Yogyakarta dan Solo itu melambangkan usaha yang tak pernah lelah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti menghempas. Secara tak langsung, orangtua memberi petuah agar anak-anaknya tak mudah menyerah.

Pada 2020, Pigeon kembali berkolaborasi dengan desainer batik Iwet Ramadhan. Lelaki berdarah Minang tersebut merancang motif baru untuk produk botol susu. Ada empat motif yang digunakan, yakni padma, kupu-kupu, bangau, dan awan. Bila motif awan menyimbolkan kebahagiaan dan harapan, padma merupakan simbol kesucian dan kemurnian.

Motif padma terinspirasi dari proses pertumbuhan tanaman teratai yang hidup di lumpur dalam air dan dapat bertahan di segala cuaca maupun keadaan yang dapat menghasilkan bunga teratai yang cantik di permukaan air.

"Inspirasi dan filosofi Teratai (Padma) ini dinilai sesuai kondisi saat ini, di mana kita sedang bertahan dari pandemi, namun tetap semangat untuk percaya bahwa pada akhirnya nanti akan ada kehidupan yang indah, layaknya bunga teratai," kata Iwet dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Rabu, 25 November 2020.

Kolaborasi berkelanjutan bersama Iwet Ramadhan dilatari kesamaan prinsip untuk mengembangkan produk berkualitas sekaligus melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa. Setiap motif batik yang diterakan pada botol susu itu tak semata memperindah, tapi juga menyimpan doa orangtua untuk pertumbuhan anak-anak mereka.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Berdayakan Ibu-Ibu

Kain batik tulis motif phoenix yang dibuat oleh ibu-ibu pembatik binaan Iwet Ramadhan. (dok. Pigeon Indonesia)

Tak hanya produk botol susu, Iwet mengatakan pihaknya akan meluncurkan kain batik tulis bermotif phoenix. Berikutnya, kain batik tulis dan pouch batik teratai dengan memberdayakan ibu-ibu pembatik di Rusunawa Pulogebang.

Para pembatik itu merupakan binaan Iwet. Sementara, produksi batik tulis merupakan kelanjutan dan konsistensi Pigeon untuk mendukung para pembatik Indonesia agar tetap dapat berkarya, sekaligus melestarikan kebudayaan batik Indonesia.

Pigeon juga berencana mendonasikan sebagian hasil penjualan botol batik padma, kain batik tulis phoenix, kain batik tulis, dan pouch batik padma pada Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit (YPPCBL). Donasi yang dipersiapkan sebesar Rp165 juta bertujuan untuk membantu kegiatan operasi celah bibir dan langit-langit anak-anak yang kurang beruntung.

"Semua produk botol Pigeon dikembangkan dengan bahan BPA Free dan tinta Food Contact Grade, begitu juga dengan botol motif Batik, sehingga sesuai digunakan untuk wadah makanan bayi," papar Anis Dwinastiti, General Manager Marketing Division, Pigeon.


Infografis Batik

Batik-batik Berbagai Negara

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya