Liputan6.com, Jakarta- Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Jumat per pukul 10.10 WIB telah mencapai 60.868.965 kasus, dan 39.000.395 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.
Total 1.430.389 orang dunia tercatat telah meninggal dunia akibat Virus Corona COVID-19, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, Jumat (27/11/2020).
Advertisement
Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yakni 8.679.138 lalu disusul Brasil sebanyak 5.534.010.
Infeksi di AS, negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, telah mencapai 12.879.861 dengan 4.871.203 pasien pulih.
Negara Bagian New York mencatat jumlah pasien sembuh COVID-19 terbanyak di AS, yaitu 84.339 orang pulih.
India, Brasil, Prancis dan Rusia masih tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi terbesar setelah AS.
India berada di posisi kedua untuk jumlah infeksi Virus Corona COVID-19 terbesar di dunia, sebanyak 9.266.705 kasus.
Selanjutnya, kasus COVID-19 terbesar ketiga di dunia tercatat di Brasil, sebanyak 6.166.606.
Sementara di Prancis, 2.235.537 orang dinyatakan positif terkena Virus Corona COVID-19, dan 163.814 pulih.
Rusia berada di posisi kelima untuk kasus terbanyak, tercatat memiliki 2.169.424 infeksi dan 1.671.349 orang sembuh.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
AS Catat Rekor Baru Jumlah Pasien COVID-19 di Tengah Libur Thanksgiving
Dilansir CNN, AS telah memasuki liburan Thanksgiving yang disertakan dengan kelonjakan kasus Virus Corona COVID-19 dan kematian akibatnya serta jumlah pasien yang telah mencetak rekor baru.
Di tengah pekan liburan Thanksgiving, para pakar kesehatan sebelumnya telah meminta warga Amerika Serikat untuk menghindari pertemuan besar, karena khawatir pandemi akan semakin memburuk.
Jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit AS mencapai rekor untuk hari ke-17 pada 26 November, dengan lebih dari 90.481 orang, menurut COVID Tracking Project.
Pusat medis di AS dilaporkan juga banyak yang telah memperingatkan bahwa mereka tidak lagi memiliki kapasitas yang cukup untuk menangani pasien tambahan.
Chris Pernell, yang berprofesi sebagai dokter di New Jersey, mengatakan kepada CNN bahwa ia sedang menelepon teman-temannya pada malam hari, meminta mereka untuk membatalkan rencana perjalanan mereka.
Pernell, diketahui kehilangan ayahnya karena terinfeksi COVID-19.
"Saya memohon kepada mereka: tolong, tetaplah berada di rumah. Berhati-hatilah sehingga kalian bisa bersama orang-orang yang kalian cintai di masa depan," ungkap Pernell.
Kasus COVID-19 yang tercatat di AS meningkat ke angka yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Jumlah rata-rata kasus harian baru selama sepekan di AS adalah 175.809 pada 26 November- rekor tertinggi, dan lebih dari dua setengah kali lebih besar dari puncak sebelumnya pada akhir Juli 2020.
Sementara itu, lper 26 November sendiri, lebih dari 1,07 juta orang melewati pos pemeriksaan keamanan bandara AS - jumlah terbesar dalam sehari sejak 16 Maret.
"Saya tidak bermaksud menakut nakuti tetapi ... hari ini dapat mengubah penyebaran COVID-19 untuk negara kita selama sisa tahun ini," kata Dr. Megan Ranney, seorang analis medis CNN dan dokter darurat di Brown University.
"Infeksi yang terjadi hari ini akan muncul dalam tiga pekan mendatang dan juga akan munculnya kematian tambahan selama liburan Natal dan Tahun Baru, juga penyebaran di setiap negara bagian," imbuh Ranney.
Advertisement