Cek Fakta: Tidak Benar Prancis Tolak Kembalikan Tengkorak Pejuang Aljazair

Beredar kabar Prancis menolak mengembalikan tengkorak pejuang Aljazair yang dipajang di museum. Benarkah?

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2020, 20:07 WIB
Gambar Tangkapan Layar Foto Tengkorak yang Disimpan di Museum Prancis (sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang Prancis menolak mengembalikan tengkorak para pejuang Aljazair yang disimpan di sebuah museum beredar di media sosial. Klaim ini disebarkan akun Facebook Agussalim Ismail pada 28 Oktober 2020.

Akun Facebook Agussalim Ismail mengunggah gambar puluhan tengkorak manusia yang dipajang di sebuah rak. Akun Facebook Agussalim Ismail kemudian mengaitkan gambar tersebut dengan penolakan Prancis mengembalikan tengkorang milik pejuang Aljazair yang dipajang di museum tersebut.

"Prancis marah karena kepala satu warganya dipenggal, tapi seperti lupa bahwa mereka membangun museum tengkorak di paris. Museum berisi 18.000 tengkorak kepala manusia (mayoritas muslim) yang mereka potong dan mereka kumpulkan saat menjajah Aljazair dan negeri lainnya.

Lalu dengan angkuh menolak untuk mengembalikan tengkorak-tengkorak tersebut kepada keluarganya

(AsySyaikh Dr. Iyad Qunaibi hafizhahullah)," tulis akun Facebook Agussalim Ismail.

Konten yang disebarkan akun Facebook Agussalim Ismail telah 2 kali dibagikan dan mendapat respons dari beberapa warganet.

 

 


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang Prancis menolak mengembalikan tengkorak para pejuang Aljazair yang disimpan di sebuah museum.

Berdasarkan penelusuran, museum tersebut adalah Musée de l'Homme atau jika terjemahkan menjadi Museum Manusia yang terletak di Paris dan diresmikan pada 1938. Museum tersebut berfokus pada evolusi masyarakat dan manusia.

Dikutip The Guardian dengan judul artikel "French museums face a cultural change over restitution of colonial objects", benda yang berada di Musée de l'Homme merupakan dan koleksi yang dibawa oleh penjelajah, ilmuwan, dan tentara Prancis saat berkeliling dunia.

Selain artefak, ada juga koleksi tengkorak manusia. Diperkirakan jumlahnya 18 ribu tengkorak dan beberapa diantaranya telah diidentifikasi.

Mengutip Aljazeera dengan judul artikel "France returns remains of Algerian anti-colonial fighters", pada 2011 lalu sejarawan dan peneliti Aljazair, Ali Farid Belkadi menuntut tengkorak para pejuang yang disimpan itu di Museum Manusia Paris dikembalikan.

Tuntutan ini akhirnya dipenuhi Prancis pada Juli 2020 dengan mengembalikan 24 tengkorak pejuang Aljazair yang berjuang selama pendudukan kolonial Prancis di negara Afrika Utara tersebut.

 

 


Kesimpulan

Klaim tentang Prancis menolak mengembalikan tengkorak para pejuang Aljazair yang disimpan di sebuah museum ternyata tidak benar.

Aljazair pada 2 Juli 2020 lalu telah menerima 24 tengkorak penjuang kemerdekaan yang terbunuh saat perang melawan kolonialisme Prancis.

 

 

(Indah Suci Safitri)

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya