Liputan6.com, Mamasa - Banyak warga yang mengalami kesulitan ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini. Sejumlah warga di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat menjadikan budidaya tamanan hias sebagai salah satu sumber penghasilan mereka di masa pandemi ini.
Seorang pembudidaya tanaman hias, Andre Sambokaraeng menuturkan, selama pendemi Covid-19 ini, hampir semua tanaman hias yang dibudidayakan menjadi incaran banyak orang. Meningkatnya minat warga terhadap tanaman hias memberi dampak positif bagi perekonomian para pembudidaya.
Baca Juga
Advertisement
"Sejak penerapan work from home (WFH) pada awal pandemi, bisa dibilang ramai warga yang berburu tanaman hias, karena kebanyakan tanaman hias itu digunakan untuk mengisi waktu selama di rumah," kata Andre kepada Liputan6.com, Jumat (27/11/2020).
Salah satu jenis tanaman hias yang banyak diminati konsumen, yakni jenis Caladium spesies Mamasa. Jenis tanaman ini mendapat pesanan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti dari Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
"Kalau penghasilan cukup lumayan, bisa mencapai Rp20 juta per bulan untuk penjualan yang kami lakukan secara online. Jadi orang pesan secara online," ujar Andre.
Untuk pemasaran tanaman hias, dilakukan dengan beberapa cara termasuk memanfaatkan sosial media. Selain itu, juga terdapat konsumen yang datang untuk beli secara langsung. Selama pandemi Covid-19 budidaya tanaman hias sangat membantu mereka.
“Dampak ekonomi akibat Covid-19 dirasakan semua orang, tetapi dengan lewat budidaya tanaman hias yang kami lakukan sejak awal, bisa membantu mendorong ekonomi keluarga di masa-masa sulit,” tutur Andre.
Andre berharap, apa yang mereka lakukan ini dapat memotivasi masyarakat lainnya di Sulawesi Barat terkhusus Mamasa untuk terus berupaya bangkit melakukan inovasi ditengah pandemi yang bisa bertujuan meningkatkan ekonomi.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.