Gunung Merapi Alami 33 Gempa Vulkanik Dangkal dan 120 Gempa Embusan

Selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 309 kali gempa hybrid atau fase banyak, 120 kali gempa embusan, dan 33 kali gempa vulkanik dangkal di Gunung Merapi

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Nov 2020, 13:00 WIB
Petugas dari komunitas Siaga Merapi memantau aktivitas gunung merapi dari Lapangan Stiper, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (19/11/2020). Status Gunung Merapi sudah dinaikkan pada 5 November 2020 lalu dari waspada level II menjadi siaga level III. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi mengalami 44 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Kamis (26/11/2020) mulai pukul 00.00-24.00 WIB.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Jumat, menyebutkan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 309 kali gempa hybrid atau fase banyak, 120 kali gempa embusan, dan 33 kali gempa vulkanik dangkal di Gunung Merapi.

Mengutip Antara, berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang dengan ketinggian 250 meter di atas puncak.

Pada periode pengamatan itu, dilaporkan pula suara guguran sembilan kali dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan intensitas sedang hingga keras.

Laju deformasi Gunung Merapi dengan wilayah meliputi sejumlah daerah di DIY dan Jawa Tengah itu, diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 12 sentimeter per hari.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Mitigasi Erupsi Gunung Merapi

BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang aliran airnya berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG meminta pelaku wisata tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya