Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak bervariasi pada perdagangan Jumat namun tetap berada di jalur untuk kenaikan dalam 4 minggu berturut-turut menjelang pertemuan OPEC+ awal pekan depan.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (28/11/2020), harga minyak mentah Brent untuk Januari naik 19 sen atau 0,4 persen menjadi USD 47,99 per barel dan kontrak Februari yang lebih aktif naik 24 sen menjadi USD 48,03.
Advertisement
Sementara, harga minyak West Texas Intermediate turun 40 sen atau 0,9 persen menjadi USD 45,32.
Kedua harga minyak patokan dunia tersebut naik sekitar 7 persen selama seminggu didorong berita tentang potensi vaksin COVID-19 dari AstraZeneca dan lainnya. Namun, pertanyaan telah diajukan tentang vaksin untuk dunia AstraZeneca, dengan beberapa ilmuwan yang berhati-hati atas hasil uji coba.
“Sementara peluncuran vaksin yang berhasil harus memutuskan hubungan antara infeksi dan mobilitas, bahkan permintaan minyak global kemungkinan hanya akan mencapai tingkat pra-pandemi pada pertengahan 2022,” kata JP Morgan.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia cenderung menunda peningkatan produksi minyak yang direncanakan tahun depan, kata tiga sumber yang dekat dengan kelompok OPEC+.
OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari (bph) pada Januari, atau sekitar 2 persen dari konsumsi global setelah rekor pemotongan pasokan tahun ini. Para menteri OPEC+ dijadwalkan bertemu mulai Senin.
"Kami mengulangi pandangan kami bahwa aliansi kemungkinan akan memilih untuk menunda keputusan pengurangan 2 juta barel per hari pada 30 November per kuartal, dari 1 Januari hingga 1 April," kata JP Morgan.
Pembicaraan informal antara para menteri akan berlangsung pada hari Sabtu. Output Libya yang meningkat juga berkontribusi pada kekhawatiran tentang kelebihan pasokan di pasar.
Anggota OPEC, yang dibebaskan dari pemotongan minyak, telah menambah lebih dari 1,1 juta barel per hari produksi sejak awal September.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Minyak Berjangka Turun pada Perayaan Thanksgiving
Harga minyak berjangka turun pada perayaan Thanksgiving, Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Harga minyak tergelincir dari level tertinggi dalam tujuh bulan karena Baker Hughes melaporkan adanya kenaikan aktivitas pengeboran.
Mengutip oilprice.com, Jumat (27/11/2020), harga minyak reli dalam beberapa hari terakhir sehingga menuju ke level tertinggi dalam tujuh bulan.
Sebagian besar kenaikan harga minyak tersebut didukung oleh berita positif vaksin Covid-19 yang menjanjikan untuk mengerek permintaan minyak.
Pedagang tetap berharap angka keefektifan yang tinggi dari beberapa produsen vaksin akan segera meningkatkan permintaan minyak.
Harga minyak telah merosot sejak Maret sebagai akibat langsung dari penurunan aktivitas akibat penguncian di seluruh dunia.
Seiring dengan kenaikan harga WTI dan Brent, stok minyak juga mendapat dorongan serupa.
Saham perusahaan minyak AS Exxon dan Chevron sama-sama menerima lonjakan karena harga WTI naik. Saham Exxon naik dari USD 37 menjadi mendekati USD 42 hanya dalam hitungan hari.
Namun reli harga di sini mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan hingga Kamis.
Pada hari Kamis, harga WTI merosot menjadi USD 45,08 per barel. turun 1,38 persen dari harga sebelumnya. Sedangkan harga minyak mentah Brent turun 1,44 persen menjadi USD 47,91 per barel pada hari Kamis.
Namun di pekan ini harga minyak masih naik.
Advertisement