Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam atau emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) anjlok Rp 9.000 per gram pada perdagangan akhir pekan ini. Harga emas Antam dipatok Rp 942.000 per gram pada perdagangan Sabtu (28/11/2020).
Adapun harga emas Antam untuk buyback juga turun Rp 10.000 menjadi Rp 816 ribu per gram. Harga buyback merupakan patokan bila Anda menjual maka Antam akan membelinya di harga Rp 816 ribu per gram.
Advertisement
Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.770.000, kemudian untuk ukuran 20 gram dijual Rp 18.900.000.
Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Ini merupakan harga emas Antam yang dijual di Pulogadung, Jakarta. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.35 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Berikut daftar harga emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 521.000
* Pecahan 1 gram Rp 942.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.824.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.711.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.485.000
* Pecahan 10 gram Rp 8.915.000
* Pecahan 25 gram Rp 22.162.000
* Pecahan 50 gram Rp 44.245.000
* Pecahan 100 gram Rp 88.412.000
* Pecahan 250 gram Rp 220.765.000
* Pecahan 500 gram Rp 441.320.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 882.600.000
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Merosot 2 Persen Dipicu Optimisme Pemulihan Ekonomi
Harga emas merosot 2 persen menembus di bawah level USD 1.800 dalam hampir lima bulan pada perdagangan Jumat. Hal ini karena meningkatnya optimisme tentang pemulihan ekonomi yang dipicu oleh vaksin Covid-19 yang cepat dan transisi mulus di Gedung Putih yang didukung pasar saham ke rekor baru.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (28/11/2020), harga emas di pasar spot turun 1,4 persen menjadi USD 1,785,11 per ounce. Sebelumnya harga emas jatuh ke level terendah sejak 6 Juli di USD 1,773.10 per ounce.
Harga emas telah merosot sekitar 4,7 persen sepanjang minggu ini, terbesar sejak pekan 13 Maret 2020. Harga emas berjangka AS tergelincir 1,2 persen menjadi USD 1.784 per ounce.
“Begitu harga emas menyentuh di bawah level kunci USD 1.800, itu memicu aksi jual. Kemungkinan harga emas akan berada di level USD 1.750 karena kami memiliki alasan fundamental yang kuat seperti vaksin," kata Analis OANDA Craig Erlam.
Semakin membebani harga emas, ekuitas AS berpacu ke rekor optimisme vaksin Covid-19 dan karena investor bertaruh pada perdagangan global yang lebih tenang di bawah pemerintahan Joe Biden di Amerika Serikat.
“Diyakini bahwa Biden akan mengambil pendekatan yang lebih tenang terhadap perdagangan dengan negara lain seperti China dan itu tercermin di pasar saham,” kata Analis Natixis Bernard Dahdah.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis bahwa jika Electoral College memilih Biden, dia akan meninggalkan Gedung Putih, membuka jalan bagi Biden untuk secara resmi menjabat sebagai presiden.
“Namun, dengan suku bunga yang sangat rendah dan prospek stimulus ekonomi yang lebih besar, harga emas terlihat kuat dalam jangka panjang,” kata Dahdah.
Dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 telah membuat bank sentral global menekan tingkat suku bunga.
Bersamaan dengan itu, sejumlah besar stimulus ke dalam perekonomian telah menimbulkan kekhawatiran akan inflasi yang lebih tinggi, membantu harga emas naik lebih dari 17 persen sepanjang tahun ini.
Selain harga emas, harga perak turun 3,4 persen menjadi USD 22,65 per ounce dan ditetapkan untuk membukukan penurunan mingguan 6,3 persen. Platinum naik 0,3 persen menjadi USD 964,86 dan paladium naik 1,7 persen menjadi USD 2.424,56
Advertisement