Peti Mati Maradona Dijadikan Tempat Berfoto, Pihak Keluarga Murka

Keluarga Maradona murka ketika tahu pegawai pemakaman berfoto-foto di peti mati pemain sepak bola legendaris itu.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Nov 2020, 11:00 WIB
Penyerang Argentina, Diego Maradona, mengangkat trofi Piala Dunia saat usai mengalahkan Jerman Barat pada laga final Piala Dunia 1986 di Meksiko, (29/6/1986). (Photo by - / AFP)

Liputan6.com, Buenos Aires - Keluarga Diego Maradona murka ketika peti mati atlet legendaris itu dijadikan tempat foto. Posisi peti Maradona juga sedang dibuka.

Ada tiga orang yang melakuan aksi foto di peti mati Maradona. Seorang bapak dan anak, serta satu pria lain.

Pelaku bekerja di jasa pemakaman. Mereka mengambil foto ketika peti mati Maradona sedang berada di istana kepresidenan Argentina. 

Foto itu viral di dunia maya. Sontak para fans langsung murka.

Keluarga Maradona juga berjanji akan mengambil tindakan terhadap "para jahanam" yang bertanggung jawab atas foto tersebut.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Klarifikasi

Pemain sepak bola Napoli Diego Maradona (tengah) mencoba menghindari tekel pemain Bordeaux Jean Tigana (kanan) disaksikan Alain Roche pada pertandingan final UEFA di Bordeaux, Prancis, 23 November 1988. Sebelum meninggal, Maradona dilaporkan menjalani operasi otak. (AFP PHOTO AFP/AFP/sjw)

Salah satu orang yang mengambil foto adalah Claudio Fernandez. Ia berdiri di sebelah jenazah Maradona. Putranya juga ikut berfoto sambil mengacungkan jempol.

Dalam sebuah wawancara dengan Radio 10, Fernandez berkata keputusan mengambil foto itu terjadi secara tiba-tiba.

"Putra saya, seperti anak-anak lain, mengacungkan jempol dan mereka mengambil foto," ujarnya.

Fernandez sadar bahwa banyak orang tersinggung. Ia juga mendapat ancaman pembunuhan.

"Mereka bilang mereka akan membunuh kami, memecahkan kepala kami," ungkapnya.


Pegawai Outsourcing

Foto udara pemakaman legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona, di pemakaman Jardin Bella Vista (Kamis (26/11/2020) waktu setempat. Diego Maradona meninggal karena serangan jantung pada usia 60 tahun. (AFP/Emiliano Lasalvia)

Pihak jasa pemakaman, Sepelios Pinier, berkata tiga orang itu merupakan pegawai outsource yang membantu mengangkat peti mati.

Manajer Sepelios Pinier. Matias Picon, mengaku menyesalkan kejadian itu. Sebelumnya, Sepelios Pinier sudah beberapa kali menyelenggarakan kegiatan pemakaman untuk keluarga Maradona.

"Keluarganya memiliki kepercayaan diri kepada kami, itulah mengapa kami begitu terdampak."

Matias Picon menyebut keluarganya sendiri ikut merasa sedih atas insiden yang terjadi.

"Ayah saya berusia 75 tahun dan ia menangis, saya menangis, saudara laki-laki saya juga, kita hancur," ujar Picon.

Diego Maradona meninggal pada 25 November 2020. Ia mengalami penyakit jantung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya