Bola Ganjil: Eksotisme Sepak Bola Malam Hari, Pemain Bermandikan Cahaya

Simak cerita Wolverhampton yang menggelar laga persahabatan di malam hari untuk mendapat pemasukan ekstra.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 29 Nov 2020, 00:30 WIB
Wolverhampton Wanderers. (Twitter)

Liputan6.com, Jakarta - Thomas Alva Edison menemukan lampu listrik tahun 1879. Namun sepak bola baru mengoptimalkannya pada pertengahan abad ke-20.

Adalah Wolverhampton Wanderers yang memaksimalkan kehadiran lampu listrik dengan menggelar laga persahabatan di malam hari.

Dalam perjalanan menjadi juara Inggris pertama kali pada 1954, Wolves berniat menguji kemampuan di hadapan lawan asing. Dengan kompetisi Eropa belum tercipta, manajemen pun menggelar uji coba. Agar tambah eksotis, pertandingan berlangsung di malam hari.

Praktik ini belum terdengar pada waktu itu. Pertandingan biasa berlangsung digelar serentak di sore hari. Dengan begitu, suporter memiliki kesempatan banyak waktu untuk pulang dan menikmati sisa hari bersama orang tercinta.

Manuver Wolves terbilang sukses. Selain menarik perhatian suporter, yang otomatis menambah pendapatan klub, stasiun penyiaran milik pemerintah BBC pun menyiarkannya. Padahal sebelumnya BBC jarang terlibat di laga sepak bola, kecuali final Piala FA.

Agar lebih meninggalkan kesan kepada penonton, Wolverhampton bahkan menciptakan seragam baru menggunakan satin agar pemain lebih mentereng saat bermain di bawah cahaya.

Saksikan Video WolverhamptoN Berikut Ini


Lawan Bergengsi

Wolverhampton menghadapi Honved. (Twitter)

Wolverhampton menggelar laga persahabatan malam hari mulai Desember 1953. Tidak hanya klub, klub asal West Midlands itu juga meladeni timnas.

Salah satu lawan yang menarik perhatian adalah Honved. Asing di telinga pecinta sepak bola modern, Honved adalah kekuatan besar pada pertengahan abad ke-20. Mereka memiliki enam pemain timnas yang mempermalukan Inggris 6-3 setahun sebelumnya.

Pertandingan berlangsung Desember 1954. Kehadiran para bintang membantu tim tamu unggul lewat gol Sandor Kocsis dan Ferenc Machos di babak pertama.

Namun, cuaca memburuk. Lapangan menjadi becek dan menyulitkan Honved menerapkan strategi bola pendek. Sebaliknya, taktik Wolves berupa bola panjang khas Inggris berjalan manis. Tuan rumah pun menang 3-2.


Sesumbar Inggris

ilustrasi Sepak Bola (Liputan6.com/Abdillah)

Kemenangan Wolves menumbuhkan kepercayaan diri Inggris. Mereka kembali mengklaim sebagai negara paling superior di sepak bola.

Sesumbar tersebut terdengar hingga editor L’Equipe Gabriel Hanot. Tidak terima, dia mendorong UEFA agar menggelar kompetisi antarklub untuk menentukan siapa yang terbaik.

Piala Champions lahir setahun kemudian. Dengan lahirnya ajang ini, uji coba malam hari di Molineux mulai menurun pamornya.


Balas Dendam Kocsis

ilustrasi

Setelah berlangsung sembilan tahun, uji coba malam hari Wolverhampton berakhir pada Desember 1962. Mereka kembali menghadapi Honved pada partai pamungkas dengan laga berakhir 1-1.

Wolves total menggelar 23 pertandingan di bawah cahaya lampu. Beberapa berstatus laga resmi. Kekalahan terbesar diderita dari Barcelona pada Piala Champions 1959/1960.

Kocsis, kini berseragam Barcelona, membalas kekalahan Honved dengan mencetak hattrick untuk membungkam Wolves 5-2.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya