Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari iseng mengisi waktu luang di masa pandemi covid-19, pada akhir Agustus 2020 Claudia (23) dan kakak iparnya Herliana (25) terinspirasi untuk membuka usaha cemilan Soft Cookies.
“Pertama aku usahanya bareng Cici ipar aku, dari awal kita memang suka baking bikin kue, kebetulan kita melihat potensi cookies karena buatnya tidak susah. Karena pandemi juga jadi kita iseng aja buat bisnis cookies bareng Cici Ipar,” kata Claudia kepada Liputan6.com, Minggu (29/11/2020).
Advertisement
Senada dengan Claudia, Herliana mengungkapkan memang selama pandemi pemasukan sedikit tersendat, oleh karena itu dirinya mengajak sang adik ipar (Claudia) untuk mencari tambahan uang memanfaatkan peluang pandemi.
“Iseng saat pandemi uang begitu-gitu saja mending cari tambahan saja, alhamdulillah sampai sekarang lancar. Emang kerja, cuman karena baru menikah dan tempat kerjanya jauh jadi sambilan bikin cookies,” kata Herliana.
Akhirnya dengan modal Rp 600 ribu, Claudia dan Herliana menggunakan uang tersebut untuk membeli bahan-bahan dan perlengkapan untuk membuat cookies. Dalam masa promosi mereka mampu menjual 30 box cookies, dimana dalam setiap 1 box berisi 5 cookies berbagai rasa.
Herliana mengklaim cookies buatannya bersama sang adik ipar sangat menarik “Instagramable”, lantaran toppingnya sangat bervariasi. Untuk rasanya sendiri ada rasa original, red velvet, peanut, bubble gum, oreo, dan nanti akan ada rasa taro dan charcoal.
“Kita instagramable banget, banyak topping dan nantinya banyak varian. Kan kalau di luar sana variannya original saja, red velvet itu lagi, jadi kita bakal ngeluarin menu-menu baru yang varian rasanya lebih unik,” jelas Herliana.
Untuk 1 pcs cookiesnya dibanderol Rp 10-15 ribu, tapi untuk setiap box isi 5 harganya Rp 35-50 ribu. Sementara untuk pemasarannya saat ini masih online pre order, dan sekitaran Jakarta. Namun jika ada yang memesan luar Jakarta, pihaknya juga melayani.
Hanya saja karena cookies yang dijualnya jenis “Soft Cookies” maka hanya bertahan 1 minggu diluar kulkas, sedangkan jika disimpan dikulkas bisa tahan 1 bulan.
“Ini kan soft cookies jadi ketahanannya itu tidak seawet yang hard cookies, kalau diluar kulkas itu 1 minggu, lewat dari satu minggu masih bisa dimakan tapi tidak akan seenak yang seminggu awal. Kalau di dalam kulkas itu bisa 1 bulan lebih tahannya,” ungkapnya.
Adapun omzet penjualan cookies milik Claudia dan Herliana hanya Rp 500 ribu per bulan saat awal merintis usaha pada akhir Agustus lalu, tapi kini omzetnya sudah Rp 5 juta per bulan hal itu berkat gencar melakukan promo.
“Strateginya basic ada promo dan kita tetap harus endorse dan promote di Instagram,” ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Buka Toko Offline
Lanjut Herliana, dirinya bersama sang adik ipar Claudia menargetkan bisa membuka toko offline pada 2022, jika berkembang terus bahkan dirinya berkeinginan membuka sistem bisnis franchise.
Kendati begitu, meskipun cita-citanya masih belum tercapai, Claudia dan Herliana tertarik dengan Everplate jika berkesempatan mendapatkan free pemakaian kitchen dari Everplate. Karena Everplate bisa membantu promosi dan memperluas jangkauan untuk konsumen.
“Tertarik banget sih enggak, karena bayaran sewa bulanan nya itu cukup mahal, tapi kalau berkesempatan mendapatkan free, kenapa enggak? Tujuannya agar daerah dekat Everplate bisa pesan cookies nya lebih dekat,” ungkapnya.
Demikian Herliana berpesan kepada generasi cuan lainnya, agar jangan menyerah dan terus berjuang. Selain itu, sebagai pelaku bisnis apalagi yang masih merintis bisnis sangat perlu untuk mencari referensi, dan tentunya harus menjadi pribadi yang terencana.
“Menurut saya jangan menyerah, karena perjuangan itu perlu, dan jangan putus asa, usahakan brainstorming terus dan googling, jangan lupa desain karena orang beli barang bukan karena murah dan enak tapi juga karena desain. Untuk yang mau buka usaha harus terencana,” pungkasnya.
Advertisement