Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok Nana Shobarna berharap, acara debat publik Pilkada 2020 pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Depok bisa menjadi salah satu referensi untuk menentukan pilihan.
"Debat publik ini diharapkan menjadi salah satu referensi bagi pemilih untuk menentukan pilihannya dalam pesta demokrasi di Depok," ujar Nana, seperti dilansir Antara, Minggu (29/11/2020).
Advertisement
Nana berharap kondisi yang kondusif Pilkada Depok 2020 ini akan terus dapat terjaga sampai dengan tuntasnya keseluruhan acara.
"Kami ucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Forkopimda Depok serta seluruh elemen masyarakat kota depok tanpa terkecuali. Karena sejak awal, sejak tahapan dimulai sampai saat ini dapat kita lalu dengan lancar dan kondusif," ucap Nana.
KPU Depok mengagendakan debat publik pasangan calon wali kota/wakil wali kota Depok 2020 berlangsung tiga putaran. Pada Minggu 22 November 2020, putaran pertama debat telah dilakukan melalui siaran langsung dari studio televisi INews, Jakarta.
Putaran pertama yang bertema Tata Kelola Pemerintahan, Pelayanan Publik Dan Hukum di Depok Dalam Era Kebiasaan Baru berlangsung selama dua jam dari pukul 15.00 hingga pukul 17.00 WIB.
Debat publik Pilkada 2020 diikuti dua pasangan calon (paslon), masing-masing paslon nomor urut 01, Pradi Supriatna dan Afifah Alia, serta paslon nomor urut 02, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Materi Debat Publik
Untuk menyiapkan materi debat publik, KPU Depok telah menentukan tim panelis. Tim ini dipilih atas dasar kepakaran dan pengalaman mereka menangani isu-isu tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, hukum, hingga kesehatan dan sejarah di Depok.
Mereka yang dipilih masuk tim panelis adalah Dr Ferry Kurnia Rizkiyansyah, SIP, MS (peneliti Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit), Prof Dr Hermanto Siregar, MEc (akademisi perbankan dan Rektor Perbanas Institute), dr Sukwanto Gamalyono MARS (ketua IDI Depok), Dra Reni Candriachsya Suwarso, MPP, PhD (peneliti Universitas Indonesia), dan JJ Rizal (sejarawan).
Debat kedua akan dilakukan pada Senin 30 November 2020 di KompasTV pukul 19.00—21.00 WIB dengan tema "Kesehatan, Kesejahteraan, dan kesenjangan di Kota Depok pada Era Kebiasaan Baru". Selanjutnya, untuk debat ketiga pada Jumat, 4 Desember 2020 di TVOne pukul 19.00 sampai 21.00 WIB.
Advertisement