Liputan6.com, Denpasar Kaki-kaki lincah itu begitu lihai memainkan juggling bola di depan dewan juri pada acara Kompetisi Juggling Bola yang digelar oleh Kementerian Pemuda Dan Olah Raga (Kemenpora) di GOR Purna Kroda, Kerobokan, Badung, Bali, Minggu (29/10/2020).
Meski di tengah pandemi Covid-19 tengah melanda dunia, namun aktivitas olah raga terus dapat dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan. Ya, seperti yang dilakukan oleh abak-anak Sekolah Sepak Bola (SSB) di Bali ini. Mereka saling beradu skill atau kemampuan dalam mengolah si kulit bundar dengan juggling bola. Kegiatan yang diadakan oleh Kemenpora itu begitu mengundang antusias anak-anak SSB di Bali untuk ikut berkompetisi saling menunjukkan bakat terbaik mereka di depan dewan juri.
Kasubdit Olahraga Prestasi Kemenpora Antony Horizon mengatakan jika kompetisi juggling bola ini dibuat oleh Kemenpora agar anak-anak bisa lebih mendalami sepak bola. “Kami ingin mengenalkan bahwa sepak bola menjadi industry olahraga yang menjanjikan. Kami ingin mengenalkan olahraga ini khususnya kepada para orang tua,” katanya kepada Liputan6.com di GOR Purna Krida, Kerobokan, Denpasar, Bali, Minggu (29/11/2020).
Baca Juga
Advertisement
Antony melanjutkan, kejuaraan juggling bola tersebut diadakan di seluruh Indonesia dan Kabupaten Badung menjadi daerah penyelenggara pertama di Bali. Walaupun diadakan di tengah pandemi Covid-19 dan kompetisi juggling tersebut terpaksa harus mengurangi jumlah peserta untuk mencegah cluster baru penyebaran virus corona.
Ikut Kompetisi Offline, Unggah Video Juggling Bola di Instagram
“Ya, kita memang mengurangi banyak peserta. Namun, dari 310 peserta yang daftar yang hadir di sini hanya 30 anak. Karena kami pasti tetap mengikuti protokol kesehatan. Jadi, Peserta yang lain bisa mengunggah video juggling mereka ke instagram, bisa berkesempatan mendapatkan jersey Timnas Indonesia yang ditanda tangani langsung oleh pemain Timnas,” tuturnya.
Kompetisi serupa juga dilakukan di Kabupaten Gianyar. Kemudian, selanjutnya akan dilakukan di Klungkung, Karangasem, Tabanan, dan Denpasar.
“Tujuan kita mengadakan kompetisi Juggling bola ini agar anak-anak lebih mendalami sepak bola. Terlebih untuk memberitahukan kepada orang tua bahwa sepak bola adalah olah raga yang sangat menjajikan ke depannya. Sehingga suport para orang tua untuk menjadikan anaknya berprestasi makin tinggi,” ucap dia.
Sementara itu, Antony menambahkan setelah kompetisi ini menghasilkan yang terbaik, dirinya mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah sepak bola yang menaungi anak-anak tersebut. “Untuk jenjang ke depannya kita serahkan kepada masing masing SSB. Kita bertugas memberikan sosialisasi dan mensupport anak anak ini menampilkan kualitas terbaik mereka salah satunya kompetisi juggling bola ini,” kata dia memungkasi.
Advertisement