Bom Mobil Kembali Terjadi di Afghanistan, Sedikitnya 30 Anggota Pasukan Keamanan Tewas

Insiden bom mobil kembali terjadi di Afghanistan hingga menewaskan 30 orang anggota pasukan keamanan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 30 Nov 2020, 05:48 WIB
Suasana lokasi sehari setelah serangan di Kabul, Afghanistan (15/1). Menurut pejabat setempat, seorang pembom bunuh diri Taliban meledakkan kendaraan bermuatan bahan peledak pada Senin malam. (AP Photo/Rahmat Gul)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah insiden bom mobil di provinsi tengah Afghanistan, Ghazni, menewaskan sedikitnya 30 anggota pasukan keamanan Afghanistan, kata para pejabat. Jumlah korban masih dapat meningkat mengingat intensitas dan lokasi ledakan itu.

Baz Mohammad Hemat, direktur rumah sakit provinsi di Ghazni, mengatakan 30 jasad dan 24 orang terluka telah diangkut ke sana. 

“Semua korban adalah aparat keamanan,” ujarnya, seperti mengutip The Guardian, Senin (30/11/2020). 

Ledakan yang terjadi pada hari Minggu tersebut, menargetkan kompleks pasukan perlindungan publik, sayap pasukan keamanan Afghanistan, kata pejabat setempat.

Insiden itu pun merusak tempat tinggal warga sipil di sekitar kompleks dan mungkin ada lebih banyak korban dari sana, kata mereka.

Tariq Arian, juru bicara kementerian dalam negeri, membenarkan adanya insiden ledakan bom mobil tetapi tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai target atau kemungkinan korban jiwa.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Pelaku Belum Diketahui

Personel keamanan dan penduduk berkumpul di sekitar lokasi bom mobil yang menargetkan markas besar polisi Afghanistan di Feroz Koh, ibu kota Ghor. (AFP)

Hingga kini, masih belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid tidak mengkonfirmasi atau menyangkal tanggung jawab saat dihubungi oleh Reuters.

Afghanistan telah mengalami serentetan pemboman mobil selama beberapa bulan terakhir, meskipun pembicaraan damai sedang berlangsung antara tim perunding pemberontak Taliban dan pemerintah di ibu kota Qatar, Doha.

Intensitas kekerasan di negara itu, yang berperang selama dua dekade, tetap sangat tinggi, kata pemerintah dan lembaga asing, yang menyerukan gencatan senjata segera antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.

Pemboman lain yang terjadi di Ahad, provinsi timur Zabul, menargetkan seorang pejabat tinggi provinsi dan menewaskan sedikitnya satu orang serta melukai 23 lainnya, kata Gul Islam Syaal, juru bicara gubernur provinsi itu.

Haji Ata Jan Haqbayan, kepala dewan provinsi Zabul, menderita luka ringan dalam serangan terhadap konvoinya.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Haqbayan, seorang kritikus Taliban yang blak-blakan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya