Pembunuhan 1 Keluarga di Sigi, Polri Imbau Warga Tetap Tenang

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang di Dusun Lepanu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi korban pembunuhan.

oleh Mevi Linawati diperbarui 30 Nov 2020, 07:29 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono (tengah). (foto: dokumentasi Humas Polri)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan Satgas Tinombala diterjunkan untuk mengusut kasus pembunuhan satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Dia mengimbau warga agar tenang.

Argo Yuwono mempersilakan masyarakat sekitar terjadinya peristiwa itu untuk beraktivitas seperti biasa karena aparat keamanan akan berjaga.

"Masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap tenang karena TNI dan Polri akan ikut patroli dan akan bersama-sama dengan masyarakat, silakan melaksanakan kegiatan seperti biasa. TNI dan Polri akan membantu dan memberikan rasa aman di sana," kata Argo Yuwono dalam keterangannya di Jakarta, Minggu 29 November 2020, seperti dikutip dari Antara.

Hingga saat ini, tuturnya, aparat keamanan masih melakukan tahap-tahap lanjutan untuk membuat kasus pembunuhan tersebut terang, di antaranya Detasemen Khusus Antiteror Polri (Densus 88) melakukan penyelidikan dan penyidikan serta pengejaran terhadap pelaku.

Sementara penerjunan personel TNI dapat dilakukan apabila dibutuhkan dalam Operasi Tinombala.

Dia berharap kejadian tidak berperikemanusiaan seperti itu tidak akan terulang, apalagi sekitar dua pekan lagi pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 akan dilangsungkan.

Sebelumnya satu keluarga yang terdiri dari empat orang di Dusun Lepanu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah tewas dibunuh diduga kelompok teroris. Keempat korban yang dibunuh adalah Yasa alias Yata sebagai kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka dan Pedi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kapolda Sebut Kelompok MIT Ali Kalora di Balik Aksi Biadab Pembunuhan di Sigi

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso menyebut delapan orang DPO kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora yang diduga pelaku kekerasan di Sigi.

"Dari keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kami konfirmasi dengan foto-foto DPO MIT Poso, ada kemiripan," kata Baso, di Palu, Minggu, dikutip Antara.

Ia mengatakan kekerasan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WITA Jumat (27/11), di salah satu rumah warga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang didatangi delapan OTK.

"Masuk lewat belakang mengambil beras kurang lebih 40 kilogram, setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada statement apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban," katanya.

Ia mengatakan, tidak cukup sampai di situ, para pelaku diduga kelompok MIT pimpinan Ali Kalora kemudian membakar sekitar enam rumah warga setempat.

"Saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dan dari enam rumah ini empat yang terbakar habis dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang," jelasnya.

Ia menjelaskan di tempat kejadian perkara (TKP) ada sekitar 50 rumah transmigrasi setempat dan dari semua rumah itu hanya sembilan yang dihuni tetap.

Dari sembilan rumah yang dihuni itu, bukan hanya warga dari satu suku dan agama saja, sehingga di sana terjalin toleransi yang sangat bagus di lokasi itu.

Ia menegaskan tujuan aksi kelompok yang disebut teroris MIT Poso ini tujuannya menakuti masyarakat dan memecah-belah kesatuan dan persatuan warga yang selama ini sudah baik terjalin.

"Jelas tujuan pelaku melakukan aksinya agar terjadi perpecahan kesatuan, khususnya menjalang Pilkada ini, karenanya jangan sampai terprovokasi," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya