Jadi Penyintas COVID-19, Ini Cara Twindy Rarasati Lewati Masa Sulit

Demi menekan penularan COVID-19 semua pihak perlu mematuhi protokol kesehatan dan menjaga imunitas agar masyarakat memiliki daya tahan yang baik di tengah pandemi.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 03 Des 2020, 17:00 WIB
Twindy Rarasati sempat menjelajahi Nepal, termasuk Pokhara (Dok.Instagram/@twindyrarasati/https://www.instagram.com/p/BviJpqll3U4/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta Demi menekan penularan COVID-19 semua pihak perlu mematuhi protokol kesehatan dan menjaga imunitas agar masyarakat memiliki daya tahan yang baik di tengah pandemi.

Hal ini disampaikan dr. Twindy Rarasati, salah satu penyintas COVID-19. Sebagai seorang tenaga kesehatan, Twindy harus menanggung risiko penularan COVID-19 yang lebih besar ketimbang masyarakat pada umumnya.

"Awalnya, saya langsung sesak napas, lalu merasakan sakit kepala, kelelahan, hilangnya indera penciuman dan pengecapan. Namun, saya tidak mengalami demam atau batuk," jelasnya dalam diskusi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ditulis Senin (30/11/2020).

Menurutnya, banyak sekali gejala yang dapat timbul ketika seseorang terinfeksi SARS CoV-2. Itu sebabnya, Twindy menganjurkan agar masyarakat selalu memerhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh.

"Saya sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu dan melakukan isolasi mandiri selama dua minggu lagi di rumah. Setelah itu, saya dinyatakan sembuh dan bisa kembali bekerja," kata Twindy.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:


Pentingnya Tingkatkan Imunitas

Twindy menjelaskan, ia sempat kehilangan indra perasa dan penciumannya selama lima hari. Namun, keadaan tersebut berangsur membaik ketika ia mengatur pola makan.

"Saya mengatur pola makan dengan asupan makanan berkalori dan berprotein tinggi. Ini menjadi upaya untuk meningkatkan imunitas," ujarnya.

Sebagai dokter dan berada di garda terdepan, Twindy terlebih dahulu melakukan mitigasi agar mengurangi risiko penularan.

"Saya sudah menerapkan protokol kesehatan di rumah. Ada ruangan terpisah dan sudah ada alurnya. Aktivitas makan juga tidak dapat dilakukan bersama untuk mengurangi risiko penularan pada anggota keluarga lain," tuturnya.

Berdasarkan pengalamannya sebagai penyintas, Twindy mengungkapkan bahwa protokol kesehatan harus dipatuhi dengan sebaik-baiknya.

"Tanggung jawab menjalankan protokol kesehatan berada dalam diri kita sendiri. Kita juga jangan lupa untuk terus meningkatkan ilmu pengetahuan agar bisa mengetahui apa yang harus dilakukan di tengah pandemi COVID-19.”

“Untuk saat ini, kita harus terus berjuang melawan COVID-19, dan tetap bersemangat. Kita bisa bangkit dan mengatasi pandemi ini," tutupnya.


Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan COVID-19

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya