Liputan6.com, Jakarta Bagi pasangan menikah, memiliki keturunan merupakan salah satu hal yang membahagiakan. Namun bagi mereka yang saat ini tengah mejalani program kehamilan alias promil, berhubungan seksual sudah pasti menjadi hal utama yang perlu dilakukan.
Nah ketika bicara tentang aktivitas seksual ini, tak sedikit pasangan yang memulai dengan menghitung masa subur. Sekarang pertanyaannya, seberapa penting menghitung masa subur, sebelum berhubungan seksual saat promil?
Advertisement
dr. Gede Widi Mariada, Sp.OG, D.MAS, M.Us, M.Clin Embriol, M.Hum.Reprod, CHt, Ci dari Rumah Sakit EMC Tangerang menegaskan, sebaiknya pasangan menikah apalagi promil, tak terlalu fokus pada perhitungan masa subur.
"Kalau mau hubungan seksual, menurut saya nggak perlu hitung-hitungan masa subur. Makanya lakukan saja hubungan seksual yang rutin. Sejak awal bersih mens, harus berhubungan seksual," ujar dr Gede Widi saat berbincang dengan tim Liputan6.com.
Mengapa demikian? Alasannya, kata dr Gede Widi sederhana saja. Perhitungan masa subur menjadi sebuah perkiraan dengan rumus yang diketahui bersama.
Masa subur dialami seorang perempuan sekitar 12-16 hari sebelum haid yang akan datang. Perkiraan itu dapat diketahui ketika seorang perempuan memiliki siklus haid yang teratur.
"Jadi jangan salah fokus hanya untuk mau hamil. Tapi seks yang perlu difokuskan karena seksual itu dilakukan bukan sebulan sekali. Modalnya hubungan seksual yang sering-sering," jelasnya.
Nah jika kamu dan pasangan yang belum dikaruniai keturunan dan ingin menjalankan promil dengan tepat, ada baiknya segera konsultasikan diri ke dokter profesional.
Pilihlah dokter berpengalaman dan berasal dari rumah sakit yang memiliki dukungan fasilitas medis lengkap dan terkini, serta memberikan pelayanan terpadu, untuk perawatan kesehatanmu.
Dengan memilih dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang tepat, kamu sebagai pasien dapat melakukan perencanaan kehamilan dengan lancar. Termasuk dalam memilih proses persalinan dan perawatan pasca persalinan yang nyaman.
(*)