Upaya Peningkatan Literasi Keuangan untuk Perempuan dan Anak-Anak

Penguatan literasi keuangan pada perempuan dan anak-anak dapat menjadi cikal bakal kesejahteraan keluarga.

oleh Putu Elmira diperbarui 30 Nov 2020, 15:01 WIB
ilustrasi keuangan | unsplash.com/@micheile

Liputan6.com, Jakarta - Kesejahteraan sebuah keluarga tentunya didorong dengan beragam aspek, tidak terkecuali soal keuangan. Hal ini sejalan dengan pentingnya penguatan literasi keuangan bagi perempuan dan juga anak-anak.

Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo, menyampaikan perempuan memiliki kepedulian yang tinggi pada kesejahteraan keluarga, terkhusus buah hati. Kondisi tersebut yang juga akan selaras dengan kesadaran mereka pada berbagai fokus, juga pada keuangan.

"Baik sebagai ibu rumah tangga atau berkarier, kalau perempuan mengerti literasi keuangan, survei mengatakan dia akan berusaha memastikan seluruh keluarganya itu juga memahaminya," kata Nini dalam bincang virtual, Senin (30/11/2020).

Nini melanjutkan, pihaknya juga telah mensurvei pada perempuan, di mana 97 persen dari peserta paling tidak telah mulai mencatat pengeluaran dan pendapatan. "Kenapa ini penting karena banyak orang mengeluarkan uang lebih besar dari apa yang mereka dapatkan dan itu sangat berbahaya," lanjutnya.

Terkait fokus literasi keuangan pada perempuan, Prudential telah menjangkau 35 ribu perempuan di 30 kota. Pelatihan literasi keuangan untuk perempuan ini menargetkan 50 ribu orang hingga 2022 mendatang.

Sebelum mengikuti pelatihan, para peserta akan diberi pre-test untuk mengisi pengetahuan mereka soal literasi keuangan. "Kebanyakan dari pre-test ibu-ibu pedagang juga koperasi, pemahamannya hanya 46 persen yang paham produk dan jasa keuangan," kata Anna Maria, AVP Corporate Marketing, PT Prudential Life Assurance.

Anna melanjutkan, setelah mengikuti sesi yang diberikan, 95 persen dari peserta lebih tahu dan tertarik pada produk dan jasa keuangan. "Dengan adanya pandemi kita membuat Webinar dan semoga bisa menjangkau kota-kota di Indonesia," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Literasi Keuangan Anak-Anak

Ilustrasi tabungan | unsplash.com/@kredit

Lantas, bagaimana pentingnya penguatan literasi keuangan pada anak-anak? Terkait hal ini, Prudential juga mendapatkan dari hasil survei bahwa anak-anak dari usia 7--12 tahun dapat mengerti dan menyerap informasi dengan maksimal.

"Perilaku itu dibentuk, termasuk mau memastikan perilaku seseorang baik, khususnya dalam literasi keuangan mesti sejak dini, ketimbang sudah dewasa susah untuk mengubah perilaku," ungkap Nini.

Upaya yang kembali digencarkn adalah bagaimana mengedukasi anak-anak lewat media yang menarik sekaligus tak membosankan. Salah satunya yang dihadirkan adalah sebuah program bernama Cha-Ching secara digital.

"Sebelumnya kita bikin survei besar, hasil surveinya mengatakan bahwa 95 persen dari orangtua setuju bahwa untuk anak-anaknya pengertian pemahaman mengenai uang itu penting," tutur Nini.

Sementara, 13 persen dari orangtua merasa anak-anaknya mengerti bahwa anaknya memiliki kemampuan tersebut. Lalu, cara yang disebutkan tepat untuk menyosialisasikan literasi keuangan pada anak adalah yang dapat ditonton dan menggunakan internet.

"Ada empat hal yang diajari lewat Cha-Cing, mulai dari earn, save, spend, dan donate, yakni bagaimana memperoleh uang, menabung, mengeluarkan uang, dan mendorong untuk berbagi dengan teman-teman, jika ada yang membutuhkan," jelas Nini.


Infografis Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak

Infografis Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya