Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur meningkat. Dengan kondisi itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup sementara kegiatan pendakian Gunung Semeru sejak 30 November 2020.
Penutupan jalur pendakian Gunung Semeru itu berdasarkan pengumuman Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bernomor PG.10/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/11/2020 yang ditandatangani oleh Plt Kepala Balai Besar Agus Budi Santoso pada Minggu.
"Penutupan tersebut memperhatikan perkembangan aktivitas vulkanologi Gunung Semeru berdasarkan laporan yang disampaikan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang per tanggal 28 November 2020," ujar Plt Kepala Balai Besar Agus Budi Santoso dalam pengumuman tersebut, seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya Gunung Semeru kembali memuntahkan guguran dan lava pijar untuk kedua kali pada Sabtu, 28 November 2020 dengan jarak luncur lebih jauh dibandingkan luncuran lava pijar sebelumnya pada Jumat, 27 November 2020.
Berikut sejumlah hal terkait aktivitas Gunung Semeru yang meningkat sejak pekan lalu, dirangkum pada Senin, (30/11/2020):
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Guguran Lava Pijar Gunung Semeru Sejak Jumat 27 November 2020
Berdasarkan laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Jawa Timur dari PPGA Semeru disebutkan Gunung Semeru meluncurkan guguran lava pijar sebanyak empat kali.
"Guguran lava pijar dari puncak Gunung Semeru terjadi pada Jumat malam 27 November 2020," kata Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Sabtu, 28 November 2020.
Berdasarkan laporan yang diterima BPBD Lumajang, jarak luncur guguran lava pijar itu sejauh 200-300 meter ke arah besuk kobokan pada periode pengamatan 27 November 2020 pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.
"Jarak luncur guguran lava pijar tersebut sangat jauh dari permukiman warga, sehingga hanya terlihat sinar api dari kejauhan dan warga tetap tenang karena hal tersebut merupakan aktivitas rutin gunung berapi yang aktif," ujar dia , dilansir dari Antara.
Advertisement
Status Waspada
Status Gunung Semeru berada pada level II atau waspada, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jonggring Saloko) sebagai alur luncuran awan panas.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo menghimbau masyarakat untuk waspada dan mematuhi rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Kami imbau masyarakat juga mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jonggring Saloko dan mematuhi rekomendasi PVMBG seiring dengan Gunung Semeru statusnya waspada," ujar dia.
Warga Diimbau Tidak Lakukan Aktivitas di Dalam Radius 4 KM
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengimbau warga tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 KM di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.
Advertisement
Muntahkan Lava Pijar 13 Kali
Gunung Semeru memuntahkan guguran dan lava pijar yang teramati sebanyak 13 kali dengan jarak luncur kurang lebih 500-1.000 meter dari ujung lidah lava kea rah Besuk Kobokan.
"Memang benar data yang kami terima terjadi kembali guguran lava pijar pada Sabtu, 28 November 2020 dengan jarak lebih panjang dibandingkan sebelumnya," kata Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Minggu.
Jalur Pendakian Tutup Sementara
Penutupan jalur pendakian Gunung Semeru tersebut berdasarkan pengumuman Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bernomor PG.10/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/11/2020 yang ditandatangani oleh Plt Kepala Balai Besar Agus Budi Santoso pada Minggu.
"Penutupan tersebut memperhatikan perkembangan aktivitas vulkanologi Gunung Semeru berdasarkan laporan yang disampaikan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang per tanggal 28 November 2020," ujar Plt Kepala Balai Besar Agus Budi Santoso dalam pengumuman.
Sebelumnya pendakian ke Gunung Semeru dibuka pada 1 Oktober 2020 yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila dan pendakian tersebut menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
(Ihsan Risniawan-FIS UNY)
Advertisement