Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengajak generasi milenial memiliki wawasan digital, tidak hanya sebagai pengguna teknologi digital dalam keseharian, namun juga memanfaatkan teknologi digital untuk sesuatu yang berguna bagi banyak orang.
Deputi Gubernur BI Doni P Joewono menjelaskan, BI berkomitmen penuh mendukung generasi milenial menjadi frontliners, change agents dan future leaders. Ia pun menjabarkan, frontliners, yaitu menjadi garda terdepan dalam mengkomunikasikan BI secara kelembagaan dan berbagai kebijakan BI kepada sesama mahasiswa dan masyarakat umum.
Advertisement
Sedangkan Change Agents, yaitu menjadi agen perubahan dengan cara menjadi role model atau teladan di kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat.
"Untuk future Leaders, yaitu menjadi pemimpin muda di berbagai bidang dan tingkatan. Komitmen tersebut antara lain diwujudkan dalam penyelenggaraan Leadership Camp Komunitas Penerima Beasiswa BI (GenBI) dengan membekali GenBI dengan ilmu-ilmu terkini yang relevan dengan kondisi saat ini," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (30/11/2020).
Doni membicarakan hal ini adalam kegiatan Leadership Camp 2020 diikuti oleh lebih dari 5.300 GenBI dari seluruh Indonesia melalui Zoom Webinar dan juga disaksikan lebih dari 16.000 viewers di media sosial Youtube dan Instagram GenBI.
Secara keseluruhan rangkaian acara GenBI Leadership Camp 2020 diisi oleh Governor’s Lecture oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dilanjutkan dengan Central Banker’s Talk bersama Asisten Gubernur BI yang memberikan materi seputar Kebijakan Bank Indonesia untuk Negeri, dan berbagai narasumber inspiratif lainnya yang membawakan Ignite Session dan Critical Thinking.
Dengan semangat Dedikasi untuk Negeri, BI berkomitmen untuk senantiasa mendukung kemajuan dunia pendidikan di Indonesia dalam membangun SDM yang unggul, andal, dan kompeten untuk Indonesia Maju.
Saksikan video pilihan berikut ini:
BI: Perekonomian Nasional Menunjukkan Perbaikan
Sebelumnya, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional menunjukkan perbaikan di kuartal III-2020.
Perbaikan perekonomian ini dipicu beberapa ha, antara lain, peningkatan realisasi stimulus fiskal, pergerakan masyarakat dna permintaan global.
"Sejalan dengan peningkatan realisasi stimulus fiskal dan mobilitas masyarakat, serta permintaan global," kata Onny di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 dinilai lebih baik dibandingkan pada kuartal II-2020. Tercermin pada pertumbuhan sebesar 5,05 persen (qtq) dari kontraksi 4,19 persen (qtq).
"Berkurangnya kontraksi pertumbuhan menjadi 3,49 persen (yoy) dari 5,32 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya," kata dia.
Onny melanjutkan peningkatan realisasi stimulus dan mobilitas menopang perbaikan permintaan domestik secara bertahap. Entah itu dari sisi konsumsi maupun dari sisi investasi.
Sementara itu, kinerja ekspor juga membaik. Hal didorong oleh permintaan global terutama dari Amerika Serikat dan China.
Perbaikan ekonomi domestik yang terus berlanjut tercermin pada perkembangan positif sejumlah indikator pada Oktober 2020. Antara lain mobilitas masyarakat, penjualan eceran non-makanan dan online, PMI Manufaktur, dan pendapatan masyarakat.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional akan terus meningkat di tahun 2021. Alasannya, perekonomian global juga telah menunjukkan tren perbaikan.
Akselerasi realisasi anggaran pemerintah juga turun memberikan andil. Termasuk juga progam restrukturisasi kredit, stimulus ekonomi dan makroprudensial Bank Indonesia yang berlanjut.
Advertisement