Liputan6.com, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan personel dan bantuan logistik ke wilayah terdampak letusan Gunung Ili Lewotolok, Lembata, NTT pada Minggu (29/11/2020). Relawan PMI bersama pemerintah setempat mengevakuasi warga dari desa sekitar lereng Gunung Ili Lewotok ke tempat aman.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Sudirman Said menerangkan, beberapa desa di sekitar lereng Gunung Ili Lewotolok diguyur hujan abu dan pasir dari letusan tersebut. Saat ini, warga yang terdampak dievakuasi ke lapangan Kantor Bupati Lama di kawasan Kota Baru, Kecamatan Lewoleba Tengah.
Advertisement
"Merespons kejadian tersebut PMI Kabupaten Lembata memobilisasi personil untuk melakukan assessment, evakuasi, stand by dan monitoring informasi lebih lanjut serta berkoordinasi dengan instansi terkait," terang Sudirman, Senin (30/11/2020).
Berdasarkan informasi BPBD Kabupaten Lembata, sebanyak 3.671 jiwa pengungsi berasal dari 17 Desa di Kecamatan Ile Ape dan 9 Desa di Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata mengungsi di enam titik pengungsian. “Markas Pusat PMI telah mengirimkan logistik berupa 10.000 masker, 300 perangkat kebersihan, 200 terpaulin, dan 50 rompi,” ucapnya.
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung atau pendaki wisatawan telah diimbau agar tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah Gunung Ili Lewotolok dan di seluruh area dalam radius 2 km dari puncak.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Meletus Minggu Kemarin
Gunung Ili Lewotolok meletus pada Minggu (29/11/2020) pukul 09.45 WITA. Tinggi kolom abu letusan itu teramati mencapai 4.000 meter di atas puncak atau 5.423 mdpl, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi sekitar 10 menit, selain itu gempa vulkanik terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dengan durasi kurang lebih 10 menit atau 600 detik.
Advertisement