Pilihan Penasehat Ekonomi Joe Biden Jadi Contoh Keragaman Kabinetnya

Joe Biden menunjuk nama-nama yang berasal dari latar belakang berbeda untuk menjadi penasehat ekonominya, yang menandakan keragaman dalam kabinetnya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Des 2020, 07:31 WIB
Presiden terpilih Joe Biden saat menyampaikan pidato kemenangan Pilpres AS 2020 di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Sabtu (7/11/2020). Joe Biden dan Kamala Harris memenangkan Pilpres AS 2020. (AP Photo/Andrew Harnik)

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden terpilih Joe Biden menunjuk anggota pokok dalam tim ekonominya pada hari Senin. Ia mengumumkan bahwa Janet Yellen resmi dipilih sebagai menteri keuangan, bersama dengan tiga wanita lainnya yang memegang peran utama dalam tim yang beragam dan akan membantunya menavigasi hambatan fiskal negara dengan harapan membangun pemulihan ekonomi.

Seperti dikutip dari laman CNN, Selasa (1/12/2020), Joe Biden menunjuk Neera Tanden untuk memimpin Kantor Manajemen dan Anggaran, CEO dan presiden dari Center for American Progress ke jajaran teratas pemerintahannya. Tanden akan menjadi wanita kulit berwarna pertama dan orang Amerika Asia Selatan pertama yang menjadi direktur Kantor Manajemen dan Anggaran jika dikonfirmasi oleh Senat.

Dipilihnya Tanden untuk memegang posisi tersebut memicu lebih banyak kemarahan daripada calon mana pun sejauh ini, dengan Partai Demokrat dan Republik yang progresif mengekspresikan oposisi. 

Joe Biden juga menunjuk Cecilia Rouse, seorang ekonom Princeton, untuk memimpin Dewan Penasihat Ekonomi, yang menempatkan wanita kulit hitam lainnya dalam peran penting sebagai penasihat utama Biden. Rouse akan menjadi wanita kulit berwarna pertama yang memimpin Dewan Penasihat Ekonomi jika dikonfirmasi oleh Senat. 

Sebelumnya, ia bertugas di dewan selama pemerintahan Obama.

Nama lain yang juga diumumkan Biden adalah Adewale "Wally" Adeyemo, presiden Yayasan Obama di Chicago, untuk wakil Menteri Keuangan, yang bertugas di bawah Yellen. Jika dikonfirmasi, dia akan menjadi wakil Menteri Keuangan kulit hitam pertama. 

Adeyemo bertugas di Dewan Ekonomi Nasional dalam pemerintahan Obama dan telah diangkat sebagai presiden pertama Yayasan Obama.

"Saat kami mulai bekerja untuk mengendalikan virus, ini adalah tim yang akan memberikan bantuan ekonomi segera bagi rakyat Amerika selama krisis ekonomi ini dan membantu kami membangun kembali ekonomi lebih baik dari sebelumnya," kata Biden dalam sebuah pernyataan. 

"Tim ini terdiri dari pegawai negeri yang dihormati dan teruji, yang akan membantu komunitas yang paling terpukul oleh COVID-19 dan mengatasi ketidakadilan struktural dalam ekonomi kita," sambungnya. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Keragaman di Kabinet

Calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden berbicara selama debat presiden pertama dengan Presiden Donald Trump di Case Western University and Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio, Selasa (29/9/2020). (AP Photo/Patrick Semansky)

Biden juga menunjuk Jared Bernstein, penasihat ekonomi lama Biden, sebagai anggota Dewan Penasihat Ekonomi.

Bernstein sebelumnya menjabat sebagai direktur eksekutif gugus tugas Gedung Putih di kelas menengah dan sebagai penasihat ekonomi Presiden Barack Obama.

Dia juga merupakan wakil kepala ekonom di Departemen Tenaga Kerja di bawah Presiden Bill Clinton.

Presiden terpilih Joe Biden turut mengumumkan nama Heather Boushey, yang telah menjadi salah satu penasihat kebijakan ekonomi utama Biden selama kampanye, yang akan menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Ekonomi. Boushey adalah penasihat ekonomi lama untuk Biden dan saat ini menjabat sebagai presiden dan CEO di Washington Center for Equitable Growth, sebuah organisasi nirlaba yang dia dirikan pada tahun 2013.

Tim baru akan diperkenalkan secara resmi oleh Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris selama acara pada Selasa 1 Desember di Wilmington, Delaware, menurut tim transisi.

Tim ekonomi adalah salah satu bagian paling kritis dari pemerintahan baru, yang keberhasilan atau kegagalannya akan memainkan peran besar dalam menentukan jalannya kepresidenan Biden.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya