Sebagian Wilayah Jakarta Mati Lampu, PLN Ungkap Sebabnya

PT PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menyatakan, listrik beberapa wilayah di Jakarta Selatan mengalami pemadaman

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Des 2020, 11:25 WIB
Ilustrasi. (Minivannews.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian wilayah Jakarta pagi ini mati lampu. PT PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menyatakan, listrik beberapa wilayah di Jakarta Selatan mengalami pemadaman akibat gangguan jaringan 150 kV pada pukul 09.08 WIB.

Senior Manager General Affairs PLN UID Jakarta Raya Emir Muhaimin menyebutkan, beberapa wilayah mati lampu yaitu Mampang, Sudirman, Kuningan, Pasar Minggu, Senayan, SCBD, Duren Tiga, Kemang, dan Antasari.

"Saat ini PLN sedang mengupayakan penormalan aliran listrik. Wilayah yang sudah berhasil dinormalkan kembali yaitu Sudirman, SCBD, Taman Rasuna Mampang, sebagian Kuningan, dan Antasari," kata Emir, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (1/12/2020).

Pukul 09.45 WIB PLN telah berhasil melakukan penormalan 70 persen. Sedangkan 30 persen yang belum normal yaitu wilayah Taman Rasuna dan Duren Tiga.

"Masyarakat bisa melihat informasi wilayah padam melalui website pelita.plnjaya.co.id serta menghubungi Contact Center 123 untuk mendapatkan informasi gangguan listrik maupun informasi pelayanan kelistrikan lainnya," tandasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


PLN Pastikan Pasokan Listrik Jawa Timur Aman di Tengah Pandemi

Hingga saat ini masih banyak warga yang belum mengerti berapa besaran listrik yang didapat ketika membeli token PLN pra bayar.

PT PLN (Persero) UID JATIM menyebutkan cadangan listrik untuk daerah Jawa Timur masih tersedia. Dimana menurut peta kelistrikan Jawa Timur memiliki pembangkit dengan daya mampu 9,217 Mega Watt.

General Manager PT PLN (Persero) UID JATIM Nyoman S. Astawa mengatakan, sementara beban puncak listrik nya sebelum pandemi itu sempat 5.746 Mega Watt. Namun saat pandemi Covid-19 turun di sekitar 5.630 Mega Watt.

“Tugas kami PLN sebagai penyedia tenaga listrik mempunyai 4 tugas besar yang pertama adalah dari sisi ketersediaan (availability), sehingga pihaknya memiliki cadangan yang cukup dari ketersediaan PLN untuk di Jawa Timur,” kata Nyoman  dalam The 2nd MarkPlus Industry Roundtable Utilities Industry Perspective, Jumat (13/11/2020).

Lanjutnya, tugas kedua PLN dari sisi reliability berkaitan dengan keandalan. PLN terus melakukan perbaikan dan sisi infrastruktur agar ada kemudahan fasilitas dalam hal fleksibilitas pengoperasian.

Walaupun terjadi gangguan, maka bisa di manuver untuk disuplai melalui jaringan yang satunya lagi. Dan ini juga akan meningkatkan dari sisi kualitas, misalnya dari sisi tegangan dan lain sebagainya.

Tugas, ketiga PLN adalah dari sisi accessibility,  PLN berharap kedepan di manapun industri itu akan dibangun maka PLN siap membangun jaringan ke sana. Termasuk saat ini mungkin tugas yang belum selesai adalah melistriki saudara-saudara yang belum menikmati listrik dari PLN sampai tahun 2020.

Keempat, sisi affordability atau sisi harga. Pihaknya berharap harga listrik PLN untuk mendukung bisnis maupun industri yang ada di Indonesia itu bisa mendukung daya saing dari industri maupun bisnis yang ada di Indonesia.

“Mudah-mudahan di tahun 2021 government spending itu disisi kontruksi itu lebih dari Rp 140 triliun, kita berharap mudah-mudahan itu juga akan menjadi pendorong usaha-usaha pendukung di pasar infrastruktur yang ada di Indonesia,” pungkasnya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya