Jakarta - Kondisi pandemi COVID-19 membuat sejumlah negara melakukan pembatasan untuk membendung laju infeksinyna. Mau tak mau, masyarakat yang terkena imbasnya pun harus merubah pola aktivitas. Mulai dari kerja dari rumah hingga lebih higienis dalam berperilaku dan menjaga jarak dengan orang lain.
Banyak orang akhirnya mengakses internet untuk mencari tahu kondisi terkini situasi pandemi Corona COVID-19.
Advertisement
DW Indonesia yang dikutip Selasa (1/12/2020) menyebutkan bahwa situs kamus online Merriam-Webster pada Senin 30 November mengumumkan kata "pandemic'' sebagai kata terpopuler tahun 2020. Kata itu menjadi sangat spesifik pada bulan Maret, ketika krisis Virus Corona COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi.
"Itu mungkin bukan kejutan besar," kata Peter Sokolowski, editor Merriam-Webster, kepada kantor berita Associated Press (AP).
"Seringkali berita besar memiliki kata teknis yang terkait dengannya, dan dalam kasus ini adalah kata pandemic. Tidak hanya secara teknis tetapi juga secara umum. Mungkin itulah kata yang akan juga kita gunakan untuk merujuk pada periode ini di masa depan," jelasnya.
Kata "pandemic" menjadi sangat spesifik pada bulan Maret, ketika krisis Virus Corona COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. Tetapi kata itu mulai menjadi tren di situs Merriam-Webster.com sejak awal Januari dan Februari, ketika kematian dan wabah corona pertama terjadi di kapal pesiar AS.
Ketika WHO menyatakan wabah Virus Corona COVID-19 baru itu sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020, pencarian di situs Merriam Webster untuk kata itu melonjak drastis. Minat pengguna internet untuk kata tersebut juga tetap tinggi secara signifikan sepanjang tahun, kata Peter Sokolowski.
Saksikan Juga Video Ini:
Pencarian Kata Pandemic Naik 100 Ribu Persen Bulan Maret
Pandemi, dengan akar bahasa Latin dan Yunani, adalah kombinasi dari "pan'' yang berarti seluruh/menyeluruh, dan "demos'' yang berarti rakyat atau populasi. Yang terakhir adalah akar yang sama dari kata "demokrasi," kata Peter Sokolowski. Dia menjelaskan, istilah pandemi berasal dari pertengahan 1600-an,
digunakan secara luas untuk kata "universal", dan lebih khusus lagi untuk penyakit dalam teks-teks medis pada 1660-an, setelah wabah melanda pada Abad Pertengahan.
Dia mengatakan, secara signifikan penelusuran kata "pandemic" pada 11 Maret 2020 neik lebih 100.000 persen dibanding penelusuran kata itu pada tanggal yang sama tahun sebelumnya.
Merriam-Webster pada bulan Maret bertindak cepat, menambah dan memperbarui entri di situsnya untuk kata-kata yang berkaitan dengan pandemi.
Sementara "coronavirus" telah ada dalam kamus selama beberapa dekade, istilah "COVID-19" baru dimasukkan pada bulan Februari.
Advertisement
Coronavirus Kata Terpopuler Kedua
Merriam-Webster mengunggah kata-kata baru itu di situsnya bersama dengan puluhan entri lain yang direvisi untuk mencerminkan keadaan darurat kesehatan. "Itu periode waktu terpendek yang pernah kami lakukan untuk (keputusan) mengubah suatu kata sampai menjadi entri," kata Peter Sokolowski.
Kata terpopuler kedua tahun ini antara lain "coronavirus".
Kata-kata lain yang juga menempati peringkat kedua adalah quarantine, asymptomatic, mamba, kraken, defund, antebellum, irregardless, icon, schadenfreude dan malarkey.
Situs Merriam-Webster memiliki sekitar 40 juta pengguna unik per bulan dan sekitar 100 juta tampilan halaman atau page views setiap bulan.
Infografis Perang Global Melawan Corona
Advertisement