Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang akan mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di Lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh. Hal ini untuk mengantisipasi warga terdampak lava pijar Gunung Semeru sekitar 500 orang.
BPBD Lumajang juga mengimbau masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengungsi ke titik aman dengan arahan petugas BPBD. Ini sebagai antisipasi akibat muntahan lava pijar Gunung Semeru.
"Luncuran lava pijar dari kawah Jonggring Saloko Gunung Semeru jaraknya semakin jauh dari 1.000 menjadi 3.000 meter ke arah Besuk Kobokan," tutur Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi Siswoyo, seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/12/2020).
Baca Juga
Advertisement
BPBD Lumajang meminta masyarakat mengungsi ke titik aman dengan arahan petugas BPBD. Langkah ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan akibat muntahan lava pijar Gunung Semeru.
"Beberapa pengungsian sempat tersebar di beberapa lokasi, namun pagi ini kami akan fokuskan di satu tempat untuk memudahkan penanganan," ujar dia.
Dia menuturkan, BPBD akan mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, karena diprediksi warga yang terdampak lava pijar Gunung Semeru sekitar 500 orang.
"Untuk jumlah pastinya kami masih melakukan assesment di lapangan karena keselamatan warga prioritas utama," ujar dia.
Ia mengatakan warga sempat mengungsi di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, tetapi sebagian warga pagi tadi sudah kembali ke rumahnya.
Pantauan di lapangan sebagian warga di lereng Gunung Semeru mulai berbondong-bondong ke arah pengungsian dengan arahan petugas BPBD Lumajang.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Ada Kenaikan Jumlah Gempa Guguran
Bupati Lumajang Thoriqul Haq bersama rombongan juga menuju lokasi pengungsian di lereng Gunung Semeru.
Berdasarkan rilis PVMBG menyebutkan pengamatan visual menunjukkan adanya kenaikan jumlah gempa guguran dan beberapa kali awan panas guguran. Kenaikan tersebut diakibatkan oleh adanya ketidakstabilan kubah lava di bagian puncak.
Dari kegempaan hingga 1 Desember 2020 pukul 06.00 WIB didominasi oleh vempa guguran dan beberapa kali gempa awan panas guguran.
Advertisement