Butuh Realisasi Anggaran PEN Rp 164 Triliun agar Ekonomi Positif di Kuartal IV 2020

Realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 25 November 2020 baru mencapai Rp 431,54 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Des 2020, 18:20 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Realisasi defisit APBN pada Januari lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp37,7 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati terus mendorong peningkatan realisasi sisa anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada akhir tahun ini. Sebab, dengan anggaran sebesar Rp164,33 triliun diklaim mampu mencapai target ekonomi positif di kuartal IV-2020.

"Kita terus dorong peningkatan realisasi PEN di sisa tahun ini. Hal ini karena masih diperlukan realisasi Rp164,33 triliun untuk mencapai target ekonomi positif pada kuartal IV-2020," paparnya dalam konferensi pers Strategi Implementasi APBN 2021, Selasa (1/12).

Sementara itu, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 25 November 2020 baru mencapai Rp431,54 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 62,1 persen dari pagu Rp695,2 triliun.

Kendati demikian, realisasi anggaran PEN tersebut mengalamai kenaikan jika dibandingkan dengan posisi 4 November lalu. Saat itu, realisasi anggaran baru 54,1 persen atau setara Rp276,17 triliun.

Rinciannya, realisasi anggaran untuk sektor kesehatan sudah mencapai Rp40,32 triliun. Angka tersebut sekitar 41,2 persen dari pagu anggaran yang sebesar Rp97,90 triliun.

"Apabila ada bidang kesehatan yang masih belum terserap maka dia akan dilakukan pencadangan untuk pembiayaan vaksin kita," terangnya.

Lalu, realisasi anggaran PEN untuk perlindungan sosial sudah Rp207 triliun. Angka tersebut sudah mencapai 88,9 persen dari pagu anggaran sebesar Rp233,69 triliun.

Sedangkan untuk bantuan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) realisasinya sudah mencapai Rp98,76 triliun dari pagu anggaran Rp115,82 triliun. Kemudian, realisasi anggaran PEN untuk insentif usaha sudah mencapai Rp120,6 triliun dari pagu anggaran Rp120,6 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Realisasi Anggaran PEN hingga 25 November Tercatat Rp 431,54 Triliun

Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menangapi pandemi Corona Covid-19 hingga 25 November 2020 mencapai Rp 431,54 triliun. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, realisasi tersebut setara dengan 62,1 persen dari pagu Rp 695,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, ada kenaikan realisasi anggaran PEN jika dibandingkan dengan posisi 4 November lalu. Di mana ketika itu, realisasi anggaran baru 54,1 persen atau setara Rp 276,17 triliun.

"Saat ini dari program pemulihan ekonomi nasional dan penanganan Corona covid-19 yang tercatat Rp 695 triliun, sebesar Rp 431 triliun sudah terealisasi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta, Senin (30/11/2020).

Dia merincikan, realisasi anggaran untuk sektor kesehatan sudah mencapai Rp 40,32 triliun. Angka tersebut sekitar 41,2 persen dari pagu anggaran yang sebesar Rp 97,90 triliun.

"Apabila ada bidang kesehatan yang masih belum terserap maka dia akan dilakukan pencadangan untuk pembiayaan vaksin kita," ucapnya.

Sementara itu, untuk realisasi anggaran PEN untuk perlindungan sosial sudah Rp 207 triliun. Angka tersebut sudah mencapai 88,9 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 233,69 triliun.

"Sampai Desember kemungkinan akan bisa terealisasi karena memang masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan yang diidentifikasi datanya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut," jelasnya.


Infografis Struktur Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Infografis Struktur Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya