Sekolah Tatap Muka, Menteri PPPA Minta Prioritaskan Kesehatan Anak

Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan rencana melaksanakan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah harus mempertimbangkan "5 Siap".

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 02 Des 2020, 02:12 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmavati saat mengikuti rapat kerja dengan komisi VIII DPR membahas lima program prioritasnya untuk periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan rencana melaksanakan kembali sekolah tatap muka di sekolah harus mempertimbangkan "5 Siap". Yaitu siap daerahnya, siap sekolah dan gurunya, siap sarana dan prasarana pendukungnya, siap orangtuanya, dan siap peserta didiknya.

"Melalui Surat Kesepakatan Bersama Empat Menteri pada 20 November 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19, pemerintah menggarisbawahi bahwa kesehatan dan keselamatan anak adalah faktor yang paling utama," kata Bintang di Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Bintang mengatakan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan menyusul rencana sekolah tatap muka pada semester genap tahun ajaran 2020-2021.

Apalagi, hasil temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) saat pengawasan langsung terkait persiapan pembukaan sekolah tatap muka, 83,68 persen sekolah belum siap.

"Kita sepatutnya memprioritaskan kesehatan dan keselamatan anak selama proses belajar mengajar. Penerapan sistem campuran, baik pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran jarak jauh, harus berprinsip pada kepentingan terbaik bagi anak," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Hanya 16 Persen Sekolah yang Siap

Sejak Juni 2020 hingga November 2020, KPAI telah melakukan pengawasan secara langsung terkait persiapan pembukaan sekolah atau pembelajaran tatap muka pada sekolah dari jenjang SD hingga SMA/SMK.

Pengawasan dilakukan terhadap 49 sekolah di 21 kabupaten/kota di delapan provinsi. Dari hasil pengawasan tersebut, diketahui bahwa hanya 16,32 persen sekolah yang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Selain itu, pengawasan tersebut juga menemukan beberapa temuan lain. Yaitu terjadi buka tutup sekolah beberapa kali karena perubahan status zona lokasi sekolah, 49 sekolah belum siap dengan infrastruktur dan protokol kesehatan dengan adaptasi kebiasaan baru.

Lalu belum ada peta kesiapan sekolah dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan belum ada pemetaan materi yang akan diberikan dalam pembelajaran tatap muka dari sekolah yang telah melakukan uji coba.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya