Kenaikan Kasus COVID-19 dalam Sepekan Besar, Capai 19,8 Persen

Kenaikan kasus COVID-19 dalam sepekan cukup besar, mencapai 19,8 persen.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Des 2020, 08:14 WIB
Warga menjalani tes usap (swab test) drive-thru di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Senin (19/10/2020). Dalam Raperda Penanggulangan Covid-19 akan mengatur sanksi Rp 5 juta bagi warga Jakarta yang menolak menjalani tes usap dan tes cepat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan penanganan kasus positif COVID-19 dalam sepekan di Indonesia terjadi kenaikan kasus positif Corona yang cukup besar, yaitu 19,8 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Data ini dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 29 November 2020.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyayangkan, kenaikan kasus positif Corona. Sejumlah provinsi dengan kenaikan kasus positif tertinggi pun menjadi sorotan Satgas.

"(Kenaikan kasus) Dari 30.555 pada minggu lalu, menjadi 36.600 pada minggu ini," jelas Wiku saat konferensi pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Meskipun pekan ini terjadi keseimbangan jumlah provinsi yang mengalami kenaikan kasus, yakni 17 provinsi yang naik dan 17 provinsi mengalami penurunan kasus COVID-19. Namun, ada 5 besar provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi pekan ini.

"Pertama, Jawa Tengah naik 3.680, dari 3.937 menjadi 7.617. Kedua, Banten naik 519, dari 645 menjadi 1.164. Ketiga, Jawa Timur naik 412, dari 2.392 menjadi 2.804," papar Wiku.

"Keempat, Lampung naik 307, dari 344 menjadi 651. Dan kelima, Kepulauan Riau naik 298, dari 205 menjadi 503 kasus positif COVID-19."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Jatim Masih Bertahan dengan Kenaikan Kasus COVID-19

Warga berpose dengan mural yang mengajak orang untuk memakai masker di tengah pandemi Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (25/10/2020). Mural di sepanjang dinding itu sebagai sarana imbauan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. (Juni Kriswanto/AFP)

Dari kelima provinsi teratas dengan kenaikan kasus konfirmasi COVID-19, Jawa Timur mendapat sorotan. Provinsi ini masih bertahan dalam lima besar dalam dua pekan terakhir.

Pada pekan ini, Jawa Tengah kembali masuk 5 teratas, padahal pekan lalu sudah keluar dari lima besar provinsi dengan kenaikan kasus COVID-19 tertinggi. Lalu muncul satu provinsi masuk lima besar, yaitu Kepulauan Riau yang sebelumnya belum pernah masuk jajaran provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi.

Satgas COVID-19 telah berkoordinasi dengan provinsi-provinsi tersebut untuk mengoptimalkan upaya 3T, yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan).

"Tentunya, untuk menekan laju penularan virus Corona, terutama di lingkungan keluarga dan komunitas. Ditingkatkan upaya isolasi mandirinya yang secara terpusat, seperti di hotel. Jangan sampai terjadi penularan di tingkat keluarga," ucap Wiku.


Tekan Laju Penularan COVID-19

Petugas Satpol PP memegang poster himbauan kepada masyarakat tentang Covid-19, Jakarta, Jumat (6/11/2020). Upaya pemerintah tidak berhenti mengingatkan masyarakat untuk selalu mengenakan masker dan 3M agar terhindar dari bahaya penyebaran Covid-19 yang kini belum berakhir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Satgas COVID-19 juga mengimbau, provinsi yang masih bertahan dengan kasus COVID-19 tertinggi supaya segera melakukan upaya menekan laju penularan virus Corona.

"Dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait implementasi protokol kesehatan. Evaluasi harus dilakukan terkait kepatuhan masyarakat dan juga peran dari Satgas di Daerah," imbau Wiku.

"Lakukan ini dengan sungguh-sungguh. Kami berharap minggu depan, Jawa Timur dapat keluar dari jajaran kenaikan kasus COVID-19 tertinggi."

Upaya menurunkan angka kasus aktif COVID-19 dalam minggu-minggu mendatang, lanjut Wiku, kepala daerah mengevaluasi pengendalian COVID-19, sehingga kasus positit turun. Ini bisa dilakukan melalui pemasifan 3T maupun peningkatan kedisiplinan dalam penerapan 3M.


Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19.

Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya