Liputan6.com, Jakarta Pandemi Corona Covid-19 sudah menyebar hampir ke seluruh negara di dunia. Seluruh dokter, pemerintah dan masyarakat bahu membahu untuk memutus rantai penyebaran virus Corona Covid-19. Cerita inspirasi dari dokter dan pasien Covid-19 tentunya sudah banyak beredar di media sosial untuk saling mengingatkan satu sama lainnya agar menjaga diri.
Perjuangan dokter untuk membantu menyembuhkan dan merawat pasien Covid-19 tentunya selalu bikin haru. Tak sedikit dokter yang membagikan ceritanya tentang bagaimana keadaan pasien Covid-19 yang mengaku rindu dengan keluarga. Pasalnya, pasien Covdi-19 harus diisolasi sendiri tanpa didampingi keluarga dan orang tersayang.
Advertisement
Kisah haru dialami oleh pasien lansia Covid-19 yang mengaku rindu dengan keluarganya. Mendengar ungkapan tersebut, seorang dokter di salah satu rumah sakit Texas kemudian memberikan pelukan hangatnya kepada pasien tersebut. Sang dokter menuturkan bahwa pasien lansia yang ia tangani ingin kabur dari rumah sakit lantaran ingin bertemu dengan keluarga.
Perjuangan pasien untuk sembuh tentunya bisa menjadi inspirasi dan memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa penting untuk melindungi diri agar tidak tertular virus Corona Covid-19. Kisah haru tersebut dilansir Liputan6.com dari indiatimes pada Rabu, (2/12/2020).
Pelukan Hangat Dokter untuk Pasien Covid-19
Ragam upaya tentunya akan dilakukan dokter untuk merawat dan menyembuhkan pasiennya, pasien Covid-19 pada khususnya. Virus Corona Covid-19 yang menyebar hampir ke seluruh dunia sudah merenggut banyak nyawa. Hal tersebut tentunya membuat para dokter di seluruh dunia agar berupaya lebih keras agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan.
Seorang dokter tidak hanya berjuang untuk merawat dan menyembuhkan penyakit pasiennya, namun juga harus memberikan dukungan mental dan semangat agar pasien yang dirawatnya tetap semangat berjuang melawan sakitnya.
Momen haru sekaligus inspirasi dialami oleh seorang dokter di salah satu rumah sakit di Texas. Dokter yang bernama Joseph Varon ini melakukan hal sederhana namun menyentuh untuk pasien yang dirawatnya. Seorang pasien lansia Covid-19 mengaku rindu dengan keluarga dan mempunyai rencana untuk kabur dari rumah sakit karena ingin berjumpa dengan keluargannya. Melihat hal tersebut dokter yang bernama Joseph Varon ini kemudian langsung memeluk hangat pasien tersebut agar segera tenang.
"Dan dia menangis," kata Varon. "Jadi saya mendekatinya dan saya (bertanya) padanya, 'Mengapa kamu menangis?’ “ tambahnya.
Setelah ditanya, pasien lansia ini menjawab bahwa dirinya ingin bertemu dengan istri tercintanya.
“Saya ingin bersama istri saya.” tutur pasien tersebut.
Mendengar hal tersebut, sang dokter langsung memeluk hangat dan memberikan ketenangan untuk pasien tersebut.
“Jadi saya tangkap saja dia dan saya pegang dia, "kata Varon. "Saya merasa sangat kasihan padanya. Saya merasa sangat sedih, sama seperti dia." imbuhnya.
Setelah mendapatkan pelukan hangat dari sang dokter, pasien tersebut merasa tenang dan lebih baik
"Akhirnya dia merasa lebih baik dan dia berhenti menangis," kata Varon dilansir dari indiatimes.
Advertisement
Banyak Pasien yang Rindu Keluarga
Dokter Varon menuturkan bahwa hal serupa sering terjadi. Pasalnya pasien hanya berjuang sendiri dan tanpa didampingi keluarga dan orang tersayang. Keinginan untuk pergi dari rumah sakit dan menemui keluarga kerap dilakukan pasien. Kesendirian dan rasa bosan tentunya membuat tidak sedikit pasien yang akan berusaha untuk menemui keluarganya agar lebih semangat menghadapi penyakit yang diderita.
"Beberapa dari mereka menangis. Beberapa dari mereka mencoba melarikan diri. Kami pernah menemukan pasien mencoba melarikan diri melalui jendela tempo hari." kata Dokter Varon.
Joseph Varon, yang merupakan kepala staf di United Memorial Medical Center di Houston juga menuturkan bahwa pasien lansia harus selalu didampingi agar tidak kesepian. Namun, dalam kondisi Covid-19 seperti saat ini, keluarga tidak diperbolehkan untuk menjenguk apalagi menemani.
“Kalau sudah lanjut usia, itu lebih sulit karena sendirian,” ujarnya.