MU vs PSG di Liga Champions : 5 Duel Menarik yang Bisa Terjadi

Manchester United (MU) akan menjamu Paris Saint-Germain (PSG) pada matchday kelima Grup H Liga Champions, dini hari nanti.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 02 Des 2020, 13:00 WIB
Penyerang Manchester United (MU) Marcus Rashford, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang PSG pada laga Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Rabu (21/20/2020). MU menang dengan skor 2-1. (AFP/Franck Fife)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) akan menjamu Paris Saint-Germain (PSG) pada matchday kelima Grup H Liga Champions. Laga ini bakal dimainkan di Old Trafford, Kamis (3/12/2020) dini hari WIB, dan disiarkan langsung SCTV serta live streaming Vidio.com.

Pada pertemuan pertama di markas PSG, 21 Oktober lalu, MU menang 2-1. Itu merupakan satu dari tiga kemenangan yang sudah didapat Setan Merah dari empat laga yang sudah dijalani di Liga Champions.

Bermain tandang, kecil kemungkinan PSG bakal mencari hasil imbang di kandang MU. Kylian Mbappe dan kolega ingin membalas kekalahan.

Apalagi, finalis Liga Champions 2019-20 itu berisiko tersingkir karena hanya di atas RB Leipzig dalam rekor head to head yang lebih baik. Karena itu, menang atas MU akan menjaga peluang lolos ke babak 16 besar.

Unutuk itu, akan ada 5 pertarungan atau duel menarik yang bisa terjadi dalam laga MU melawan PSG seperti dikutip dari Sportskeeda.

 

 

Saksikan Video Liga Champions di Bawah Ini


5. Ander Herrera (PSG) vs Fred (MU)

Gelandang RB Leipzig, Dani Olmo (kiri) berebut bola dengan gelandang Paris Saint-Germain (PSG), Ander Herrera pada partai semifinal Liga Champions di Estadio da Luz, Lisbon, Selasa (18/8/2020). PSG melaju ke final Liga Champions setelah mengandaskan Leipzig 3-0. (Manu Fernandez/POOL/AFP)

Ander Herrera bakal kembali ke Old Trafford setelah memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Manchester United (MU) pada 2017 lalu. Namun, kedatangan Herrera kali ini sebagai pemain Paris Saint-Germain.

Herrera meninggalkan MU pada 2019. Para pendukung MU dibuat bingung dengan keputusan klub melepas gelandang asal Spanyol tersebut.

Saat itu, MU menegaskan Herrera tidak dapat dipertahakan karena kesepakatan tak tercapai. Pemain berusia 31 itu kemudian pergi sebagai agen bebas alias gratis.

Delapan belas bulan kemudian, para pembuat keputusan di MU ternyata terbukti benas. Sebab, Setan Merah belum merasakan dampak dari ketidakhadiran Herrera. Itu terjadi karena kemunculan Fred.

Fred didatangkan MU dari Shakhtar Donetsk pada musim panas 2018. Dia gagal tampil mengesankan di bawah asuhan Jose Mourinho.

Namun, Fred menyerah. Sekarang, pemain asal brasil itu menjadi salah satu nama yang ada di dalam skuat utama MU.

Laga MU kontra PSG akan mempertemukan Fred dengan Herrera, yang memiliki tugas memutuskan serangan lawan. Para pendukung MU akan menyaksikan bintang baru mereka melawan pemain yang pernah disayangi.

 

 


4. Angel Di Maria (PSG) vs Alex Telles (MU)

Gelandang Paris Saint-Germain, Angel Di Maria mengumpan bola saat bertanding melawan Club Brugge pada pertandingan Grup A Liga Champions di stadion Parc des Princes di Paris (6/11/2019). PSG menang 1-0 atas Club Brugge dan melaju ke babak 16 besar. (AFP Photo/Franck Fife)

Tidak seperti Ander Herrera, Angel Di Maria meninggalkan MU dan pindah ke PSG dalam situasi yang sulit. Ada kebencian terhadap mantan pemain Real Madrid tersebut dari pada pendukung MU lantaran kurang bekerja keras dan berupaya selama di Old Trafford.

Kebencian itu semakin diperburuk oleh perayaan liar Di Maria ketika PSG mengalahkan MU 2-0 di Old Trafford pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2019-20.

Sementara itu, kedatangan Alex Telles membuat Manajer MU Ole Gunnars Solskjaer mempunyai opsi full back berkualitas setelah Luke Shaw cedera. Pemain asal Brasil itu tak hanya kuat dalam bertahan, tapi juga bisa diandalkan saat membantu menyerang.

Jika mampu membuat Di Maria tidak berkutik, Telles akan langsung membuat dirinya disayangi oleh para pendukung MU. Bentrokan antara dua pemain asal Amerika Selatan ini tentunya akan menghibur.

 

 


3. Kylian Mbappe (PSG) vs Harry Maguire (MU)

1 - Kylian Mbappe (Paris Saint-Germain) - Kecepatan: 96 dan Akselerasi: 97. (AP/Christophe Ena)

Dengan sembilan gol dan tujuh assist dalam 11 penampilan, Anda akan berpikir bahwa Kylian Mbappe telah bermain bagus musim ini. Namun, dia belum mencetak gol di Liga Champions musim ini, sesuatu yang ingin diperbaiki saat PSG melawan MU di Old Trafford.

Dengan Neymar dan Di Maria di kedua sayap, Mbappe bakal bermain sebagai penyerang tengah. Dia akan senang berlari di belakang pertahanan MU dalam setiap kesempatan.

Di jantung pertahanan MU, tugas Harry Maguire untuk menghentikan Mbappe. Pemain timnas Inggris itu tidak boleh memberikan ruang untuk dieksploitasi oleh pemenang Piala Dunia 2018 tersebut.

Maguire diharapkan mampu mengatur pertahanan MU untuk melawan serangan PSG yang bertabur pemain bintang. Banyak hal akan tergantung pada bagaimana penampilan kapten MU dalam laga ini.

 

 


2. Edinson Cavani (MU) vs Marquinhos (PSG)

Striker Manchester United, Edinson Cavani, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Southampton pada laga Liga Inggris di Stadion St. Mary's, Minggu (29/11/2020). MU menang dengan skor 3-2. (Mike Hewitt, Pool via AP)

Usai meninggalkan PSG sebagai pencetak gol terbanyak masa dengan 200 gol, Edinson Cavani pindah ke MU pada musim panas 2020. Namun, dia harus menghadapi mantan klubnya itu setelah satu grup dengan MU di penyisihan Liga Champions.

Cavani harus beradaptasi dengan MU dengan beberapa kali tampil sebagai pemain pengganti. Minggu (29/12/2020), saat bertandang ke Southampton, striker berusia 33 tahun itu menginspirasi MU untuk menang 3-2.

PSG mengizinkan Cavani pergi setelah mempermanenkan status Mauro Icardi. Kini, mantan pemain Napoli ingin membuktikan bawah klub kaya Prancis itu telah keliru dengan keputusan itu.

Namun, Cavani harus menghadapi Marquinhos dalam duel MU melawan PSG. Setelah Thiago Silva hengkang ke Chelsea, Marquinhos kini menjadi pemimpin pertahanan PSG. Bek asal Brasil tersebut harus tampil dengan performa terbaik untuk mengadang pergerakan Cavani.

 

 


1. Neymar (PSG) vs Aaron Wan-Bissaka (MU)

Penyerang Paris Saint Germain (PSG), Neymar membawa bola menjauh dari gelandang Manchester United (MU), Scott McTominay pada matchday pertama Liga Champions Grup H di Parc des Princes, Rabu (21/10/2020) dini hari WIB. MU berhasil mempermalukan tuan rumah PSG 2-1. (AP Photo/Michel Euler)

Neymar dan PSG hampir memenangkan trofi Liga Champions di Lisbon, Portugal, Agustus 2020. Tapi, Bayern Munchen terbukti terlalu kuat sehingga bintang asal Brasil itu tidak bisa membawa PSG menang di laga final.

Pada usia 28 tahun, Neymar tengah mendekati puncaknya. Dia tahu tidak akan memiliki terlalu banyak peluang untuk memimpin PSG menuju kejayaan Eropa.

Dengan empat gol dan banyak assist dalam satu musim yang terganggu oleh diagnosis COVID-19 serta masalah adduktor, Neymar akan berusaha untuk bermain melawan MU.

Di kubu MU, untuk semua kekurangan Aaron Wan-Bissaka dalam membantu serangan, tak pernah ada keraguan atas kontribusinya dalam pertahanan. Dia selalu hadir untuk MU dan jarang cedera.

Dijuluki Laba-laba karena jangkauan kakinya saat menangani dan menerjang bola. Ia memiliki keahlian unik yang dapat membantu pertahanan MU. Entah dari mana, Wan-Bissaka bisa menekel, hampir selalu menghentikan serangan lawan.

Ini akan menjadi pertarungan yang menarik saat Neymar berusaha menggiring bola untuk melewati Wan-Bissaka. Tapi, juga jangan kaget jika Wan-Bissaka berhasil merebut kembali bola.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya