Muncul Klaster Covid-19 di SMP Jepara, Ganjar: Tutup, Ora Usah Kesuwen!

Puluhan pelajar SMP di Kabupaten Jepara terpapar Covid-19 usai mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.

Oleh SoloPos.com diperbarui 02 Des 2020, 13:48 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai rapat evaluasi Covid-19 di Kantor Pemprov Jateng, Selasa, (24/11).

Jepara - Merespons temuan puluhan pelajar SMP di Kabupaten Jepara terpapar Covid-19 usai mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan seluruh sekolah yang terindikasi Covid-19 ditutup.

"Tutup, wes ora usah kesuwen pokoke (tutup, tidak usah lama-lama). Kita kasih kesempatan buka, tapi kalau begitu, ya tutup lagi. Begitu saja," ujar Ganjar dikutip Solopos, Selasa (1/12/2020).

Dengan adanya kasus penyebaran Covid-19 di sekolah tersebut, pihaknya juga akan melakukan evaluasi. Jika nanti ditemukan hal serupa, akan diambil tindakan tegas dengan menutup sekolah agar tidak melakukan pembelajaran tatap muka.

"Kita juga akan mengevaluasi, kalau ada tutup saja. Tidak usah ragu," tegasnya.

Ganjar juga menjelaskan, rencana pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan Januari 2021 tetap menggunakan aturan dan mekanisme yang ada untuk mengantisipasi persebaran Covid-19.

"Januari nanti bukan berarti merdeka. Belajarnya masuk bebas-bebas saja. Kita harus selektif," kata Ganjar.

Bukan hanya sekolah, ia juga mengancam akan menutup objek wisata yang tidak mampu mengelola protokol kesehatan dengan baik di tengah pandemi.

"Wisata kalau pengelolaannya begitu ya ditutup. Kondisi kayak gini kok," ucapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, menuturkan bahwa pendataan kasus Covid-19 ada perbedaan antara provinsi dengan pusat.

"Sudah saya jelaskan kemarin," katanya.

Klaster KeluargaUntuk saat ini, lanjut Yuli, klaster terbanyak penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah adalah klaster keluarga. Sementara untuk pemeriksaan atau tes Covid-19 secara polymerase chain reaction (PCR) Jateng telah melakukan sekitar 70.000 tes.

"Klaster tertinggi, itu klaster keluarga. Sampai saat ini tes PCR sudah mencapai lebih dari 70 ribu dan 10,3 persen [positivity rate],” ujarnya.

Gunung Semeru Meletus, Lumajang Diguyur Hujan Abu dengan Ketebalan hingga 3 Cm

Meski mengklaim telah melakukan tes PCR secara masif, tapi jika melihat angka positivity rate yang berada di kisaran 10,3 persen, Jateng masih terbilang minim dalam menggelar tes Covid-19.

Hal ini mengacu dari standar Badan Kesehatan Dunia atau WHO yang menetapkan standar positivity rate di suatu wilayah adalah kurang atau tidak lebih dari 5 persen.

Baca juga berita Solopos lainnya di sini

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya