Ahok Target 50 Juta Pelanggan SPBU Gunakan Aplikasi Pertamina

Data yang terkumpul di aplikasi nantinya akan dimanfaatkan untuk membuat strategi pemasaran Pertamina.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Des 2020, 18:10 WIB
Konsumsi BBM saat Nataru alami kenaikan. (Doc : Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Tbk., Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin subsidi yang diberikan langsung kepada pihak yang dinilai berhak mendapatkannya. Dia tidak ingin subsidi diberikan lewat pengguna produk bukan lewat produknya.

"Kami harus miliki instrumen untuk berikan langsung ke orang yang tepat diberikan subsidi. Subsidi ke orang bukan produk," kata Basuki dalam konvensi 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas secara virtual, Jakarta, Rabu (2/12).

Metode subsidi ini baru bisa dilakukan bila semua pelanggan telah menggunakan aplikasi Pertamina. Saat ini Pertamina sedang memberikan potongan harga untuk Pertalite jika dibeli menggunakan aplikasi.

"Sedang terjadi ketika diskon pertalite dengan aplikasi Pertamina," kata dia.

Ahok, sapaan Basuki menambahkan sekarang Pertamina sedang menyempurnakan sistem akuntansi yang ada. Tujuannya agar semua SPBU bisa memberikan potongan harga dan bisa menghitung secara otomatis potongan harga yang diberikan.

Data yang terkumpul di aplikasi tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk membuat strategi pemasaran Pertamina. Sebab, dibandingkan dengan kompetitor lainnya, Pertamina ingin menguasai 40-50 juta pelanggan SPBU.

"Ini adalah Pertamina baru. Kami ingin sekitar 40-50 juta semua pengguna SPBU menggunakan aplikasi ini," kata Ahok.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Optimalkan Potensi SDM, Pertamina Rombak Organisasi

Maskot Asian Games 2018, Bhin-Bhin terpampang di video mapping atau layar bergerak di Gedung Utama Pertamina, Jakarta, Kamis (5/7). (Liputan6.com/Arya Manggala)

Dalam rangka optimalisasi potensi sekaligus pembinaan karir pekerja, PT Pertamina (Persero) melakukan perombakan organisasi dan SDM di dalamnya.

Kali ini, Pertamina menunjuk Brahmantya Satyamurti Poerwadi untuk menjabat Corporate Secretary, menggantikan Tajudin Noor yang dilantik sebagai Senior Vice President Human Capital Development

Sebelumnya, Brahmantya Satyamurti Poerwadi diketahui menjabat sebagai Vice President Stakeholder Relation. Brahmantya sempat diperbantukan di Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu Dirjen.

“Keduanya telah dilantik manajemen pada 25 November 2020,” ujar Pjs VP Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari dalam keterangan resmi, Kamis (26/11/2020).

Selain perubahan pejabat, Pertamina juga melakukan perombakan divisi Corporate Secretary. Yakni dengan pengembangan divisi baru di bidang komunikasi yang dipimpin oleh Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relations (SVP Corcom & IR).

Agus Suprijanto dipercayakan menjabat struktur baru sebagai SVP Corcom & IR dan telah dilantik oleh manajemen Pertamina pada September 2020 lalu.

Sebelumnya, Agus bertugas sebagai Vice President Supply Chain Management-Authority Coordination-Corporate Communication & External Affairs PT Pertamina Hulu Mahakam–anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia.

Heppy menjelaskan, keberadaan struktur baru SVP Corcom & IR ini merupakan pemisahan tugas yang sebelumnya berada dalam fungsi Corporate Secretary (Sekretaris Perusahaan) PT Pertamina (Persero).


Infografis Protokol Kesehatan

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya