Liputan6.com, Jakarta - Telkom akan menggunakan solusi big data untuk membantu pemerintah mengatur prioritas penerima vaksin Covid-19.
Hal ini diungkap Direktur Bisnis Digital Telkom Muhammad Fajrin Rasyid ketika perusahaan memperkenalkan platfom big data analytics bernama BigBox.
Advertisement
Kehadiran BigBox sendiri melengkapi portofolio bisnis digital Telkom yang semula meliputi data center, solusi cloud, dan keamanan.
Fajrin mengatakan, Telkom terlibat membantu pemerintah, dalam hal ini Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN).
Disebutkan Fajrin, peran Telkom adalah menggunakan big data menjadi basis sistem informasi dan sistem satu data Covid-19.
Penggunaan big data di sini dalam hal distribusi vaksin berdasarkan prioritas. Pasalnya, vaksin Covid-19 disebut-sebut akan tersedia secara bertahap, tak langsung sebanyak jumlah penduduk Indonesia.
Oleh karenanya, diperlukan prioritas siapa-siapa saja yang lebih dahulu divaksin.
Integrasikan Berbagai Data
"Butuh prioritas siapa dulu yang berhak menerima vaksin. Dalam hal ini, misalnya mendahulukan tenaga kesehatan, TNI/Polri atau rekan-rekan di garda depan. Untuk itulah dibutuhkan big data analytics untuk mengolah data kependudukan, jangan sampai kita berikan vaksin kepada orang-orang tetapi datanya tidak akurat," tutur pria yang pernah menjabat sebagai Presiden Bukalapak ini.
Fajrin mengatakan, menggunakan big data analytics, Telkom membantu mengintegrasikan data dari berbagai sumber. Mulai dari data BPJS Tenaga Kerja, BPJS Kesehatan, data TNI/Polri, data Kependudukan dari Dukcapil dan lain-lain.
"Sehingga dihasilkan data yang tepat siapa saja yang berhak mendapatkan vaksin (sesuai prioritas)," kata Fajrin.
Advertisement
Solusi Big Data Telkom
Sementara itu, Telkom memperkenalkan solusi big data analytics BigBox, yang mendukung program Satu Data Indonesia milik pemerintah.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan kehadiran BigBox menjadi solusi mewujudkan Satu Data Indonesia, guna mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih efektif dan efisien berbasis data.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, BigBox merupakan upaya dari Telkom untuk mendukung pengambilan keputusan akurat berdasarkan data yang sudah diolah.
"Data jangan lagi dipandang sebagai beban, melainkan sebagai aset. Data merupakan sumber informasi yang bermanfaat yang nantinya bisa membantu dalam pengambilan keputusan. Ujung-ujungnya, penerapannya adalah untuk efisiensi," kata Ririek.
Namun, dirinya menyadari bahwa ada banyak pihak mengalami kesulitan dalam mengelola, menyimpan, mengolah, hingga mengekstrak data.
Di situlah peran Telkom dengan BigBox-nya membantu mengintegrasikan dan memastikan bahwa data bisa dimanfaatkan meski dari sumber berbeda-beda.
Ririek mencontohkan penggunaan big data analytics yang memberi manfaat dalam kasus credit scoring.
"Kalau dulu mau apply kartu kredit, perlu survei. Kini dengan big data misalnya berbasis pola penggunaan smartphone, bisa diketahui credit worthy seseorang. Jadi dengan aplikasi big data, semua bisa dilakukan dengan lebih efisien dan cepat," tuturnya.
(Tin/Isk)
Infografis tentang Vaksin Covid-19:
Advertisement