Liputan6.com, Jakarta Aktivitas di Bandara Banyuwangi masih berjalan normal, seiring aktivitas sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru yang sempat mengarah ke kawasan Kabupaten Jember sampai Banyuwangi.
Executive General Manager (EGM) Bandara Banyuwangi, Cin Asmoro mengatakan, pantauan sebaran abu vulkanik memang sudah sampai di Banyuwangi pada Selasa sore (1/12). Hanya saja, Bandara Banyuwangi masih memiliki rute penerbangan yang aman, yakni di sisi utara untuk menghindari sebaran abu vulkanik.
Advertisement
"Terkait dampak letusan Gunung Semeru kemarin, Alhamdulillah penerbangan di Banyuwangi masih berjalan normal, yakni dengan 8 pergerakan (aktivitas penerbangan). Datang empat dan berangkat empat berjalan normal," kata Cin Asmoro, Rabu (2/12).
Terlebih, kata Asmoro, pergerakan abu vulkanik di Banyuwangi yang terjadi kemarin, Selasa (1/12) terjadi pada sore hari, sejalan dengan berakhirnya aktivitas penerbangan.
Sementara dari hasil paper test yang dilakukan sejak malam hingga hari ini, belum ditemukan sebaran abu vulkanik hingga Bandara Banyuwangi.
"Mitigasi dan monitoring, kita kolaborasi dengan instansi terkait bmkg, air nav dan otoritas bandara wilayah kerja surabaya. Paper test siang ini, dengan hasil negatif, dan dari BMKG, juga masih belum terkait abu vulkanik," katanya.
Terkait aktivitas penerbangan di Bandara Banyuwangi hari ini, katanya, juga masih berjalan normal, baik penerbangan dari Surabaya, Jakarta mau pun Denpasar.
"Penerbangan pagi sampai siang ini masih normal, Citilink Banyuwangi Denpasar, Surabaya-Banyuwangi, Jakarta Banyuwangi juga normal. Tidak ada keterlambatan penerbangan juga," ujarnya.
Meski demikian, secara periodik pihaknya terus melakukan pemantauan menggunakan paper test untuk mengetahui apakah terdapat sebaran abu vulkanik. Selain itu, koordinasi terus dilakukan bersama BMKG untuk mengetahui potensi sebaran abu vulkanik.
"Observasi, terutama dari informasi BMKG, kalau ditemukan ada abu, dan kami dari paper test juga menemukan, kami bersama pihak Airnav akan kolaborasi menyampaikan ke otoritas bandara untuk proses selanjutnya," jelasnya.
Sejauh ini, untuk langkah antisipasi, penerbangan pesawat menggunakan jalur utara untuk menghindari potensi sebaran abu vulkanik. Sebelumnya, aktivitas penerbangan di Banyuwangi menggunakan dua jalur, yakni utara dan selatan.
(*)