Liputan6.com, Jakarta Inggris memberikan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech. Vaksinasi massal untuk menanggulangi COVID-19 bakal dimulai pekan depan dari mereka yang paling berisiko.
Lisensi penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech diberikan oleh Medicines and Healthcare products Regulatory Authority (MHRA).
Advertisement
"Pemerintah hari ini telah menerima rekomendasi dari MHRA untuk menyetujui penggunaan vaksin Pfizer/BioNTech," kata juru bicara Department of Health and Social Care seperti mengutip laman gov.uk, Rabu (2/12/2020).
Vaksin COVID-19 Pfizer/BioNTech mendapat izin dalam penggunaan darurat karena para ahli di MHRA selama ini melihat uji klinis dan analisis terhadap vaksin tersebut. Kesimpulannya vaksin itu memenuhi standar keamanan, kualitas dan efektivitas.
Pihak Joint Commitee on Vaccinations and Immunisations Inggris dalam waktu dekat akan memberikan rekomendasi kepada kelompok prioritas yang bakal menerima vaksin tersebut. Pemerintah Inggris juga meyakinkan bahwa selama puluhan tahun terakhir telah berpengalaman dalam progam vaksinasi massal.
"NHS akan mulai melakukan persiapan ekstensif dalam pemberian vaksin kepada mereka yang memenuhi syarat divaksin," kata Jubir tersebut lagi.
Dosis pertama vaksin tersebut akan tiba dalam beberapa hari mendatang seperti disampaikan perusahaan farmasi tersebut seperti mengutip The Guardian, Rabu (2/12/2020).
Inggris telah membeli vaksin yang terbukti memiliki efikasi 95 persen itu sebanyak 40 juta dosis.
Simak juga video berikut
800 Ribu Dosis Siap Disuntikkan Minggu Depan
Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan dosis pertama vaksin COVID-19 Pfizer/BioNTech bakal diberikan ke orang-orang rentan. Bakal tersedia 800 ribu dosis pekan depan.
"Ini berita yang luar biasa. MHRA sebagai regulator independen, secara klinis telah memberikan izin penggunaan vaksin tersebut," kata Matt kepada Sky News.
"Mulai minggu depan kami akan memulai program vaksinasi sebagai upaya melawan COVID-19 di negara ini. MHRA telah menyetujui bahwa vaksin ini aman secara klinis. Jadi, ini kabar yang sangat baik."
Advertisement
Tantangan: Penyimpanan di Suhu -70 Derajat Celsius
Di sisi lain, Matt mengungkapkan bahwa ada hal menantang dari vaksin ini. Yakni penyimpanan yang harus berada di suhu -70 derajat Celsius.
Namun, sudah ada 50 jaringan rumah sakit yang siap memberikan suntikan pertama.Vaksin ini rencananya juga bakal tersedia didokter umum dan apotek yang memiliki fasilitas penyimpanan dingin sesuai rekomendasi produk.
Infografis
Advertisement