Pengamat Sebut 'Risma Efek' Punya Pengaruh Besar di Pilkada Surabaya 2020

Sesuai data riset, hampir seluruh masyarakat Surabaya mengaku puas dengan kepemimpinan Wali Kota Risma selama 10 tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Des 2020, 23:26 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali pentas pada Sabtu, 24 Oktober 2020 (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik di lembaga survey Surabaya Survey Center (SSC) Edy Marzuki menilai "Risma Efek" sangat berpengaruh di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya pada 9 Desember 2020.

"Ini dibuktikan berdasarkan data riset yang telah dilakukan bahwa tingkat kepuasan kinerja Risma tinggi, dan warga Surabaya sebagian besar ikut pilihan beliau," ujarnya di sela pemaparan hasil survei di Surabaya, Rabu, 2 Desember 2020.

Sesuai data riset, hampir seluruh masyarakat Surabaya mengaku puas dengan kepemimpinan Wali Kota Risma (Tri Rismaharini) selama 10 tahun terakhir, yakni sebanyak 95,7 persen, dilansir dari Antara.

Kemudian, ada 2,2 persen mengaku kurang puas, 1 persen mengaku tidak puas, dan 1,1 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

Publik Surabaya, kata dia, memiliki beberapa catatan terkait perkembangan kota selama dipimpin Risma, seperti 95 persen responden menilai perkembangan Surabaya cukup baik, 3,2 persen menganggap sama saja, 0,8 persen mengaku semakin buruk, dan 1 persen lainnya memilih tidak menjawab atau tidak tahu.

Dari hasil riset tersebut, menurut Edy, merupakan potret nyata pendapat sebenarnya dari masyarakat Surabaya kepada Wali Kota Risma.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Ikuti Pilihan Risma

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

Bahkan, terkait Pilkada Surabaya, hampir sebagian besar masyarakat Surabaya bakal mengikuti pilihan Risma atau sebesar 45,6 persen responden memastikan memilih pasangan yang didukungnya.

Data lainnya, yakni 30,3 persen mengaku belum pasti memilih pasangan yang didukung oleh Risma, serta 24,1 persen tidak akan memilih pasangan yang didukungnya.

Sementara itu, terkait status pasangan dengan nomor urut 1 Eri-Armuji yang didukung oleh Wali Kota Risma, 82,8 persen responden mengaku tahu fakta itu, dan 17,2 persen lainnya tidak tahu.

"Dari data-data statistik tersebut maka diakui tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Risma sangat tinggi, dan berdampak positif bagi pasangan calon yang didukungnya," ujar Direktur Riset SSC tersebut.

Tak itu saja, lanjut dia, terbukti saat ini kedua pasangan calon sama-sama menggunakan nama dan foto Risma di alat peraga kampanye (APK) mereka untuk meraih simpati masyarakat.

 


Metode Stratified Multistage Random Sampling

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telepon warga Surabaya yang termasuk OTG, ODP, PDP (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebagai informasi, riset ini dilakukan SSC pada 19-24 November 2020 di 31 Kecamatan di Surabaya dengan responden yang digunakan sebanyak 880 orang.

Penelitian dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,3 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Pilkada Surabaya diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.

Pasangan nomor urut 1 diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI, serta enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan, pasangan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya