Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah resor ski di Jerman kembali dibuka meski negeri itu sedang menghadapi ancaman gelombang kedua kasus Covid-19. Dengan risiko infeksi yang tinggi, pejabat ski meresponsnya dengan aturan yang lebih ketat agar tidak tercipta klaster baru.
Pada 13 November 2020, pemain ski pertama telah tiba di resor ski yang berlokasi Gunung Zugspitze. Mereka langsung disambut dengan tuan rumah yang menerapkan aturan dan pembatasan yang lebih ketat mengikuti kondisi pandemi.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari The Star Malaysia, Kamis (3/12/2020), otoritas ski setempat, Bayerische Zugspitzbahn, telah memiliki gambaran dengan versi lebih terkini tentang apa yang akan dihadapi para pemain ski selama bermain di musim gugur ini. Semuanya, kecuali anak-anak berusia di bawah 6 tahun, wajib memakai masker ketika menaiki kereta pengangkut ski, baik yang berwujud cable car maupun lift kursi.
Ketika sudah mencapai ketinggian, para peminat olahraga musim dingin itu akan bisa bermain ski tanpa masker meski mereka juga bisa tetap menggunakannya bila lebih nyaman. Pengunjung juga harus menjaga jarak setidaknya 1,5 meter antar-pemain lain, yang tentu saja tak mudah dilaksanakan.
Kebanyakan resor ski di Eropa menargetkan untuk membuka kembali tempat usaha mereka pada Desember ini. Panduan pun disusun berdasarkan situasi pandemi, yakni wajib menggunakan masker, jaga jarak, dan bila memungkinkan pembayaran non-tunai.
Namun, para ahli memercayai risiko tertular Covid-19 bukanlah dari bermain ski di tempat terbuka, tetapi momen saat para pemain menuju ruang tunggu untuk mendapatkan kehangatan. Salah satu kasus infeksi virus corona baru pada awal pandemi juga dipercaya berasal dari pesta malam yang digelar di resor ski Ischgl di Austria.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Alarm Gelombang Kedua
Ischgl lama dikenal sebagai destinasi untuk bermain ski dan liburan bagi para pelancong dari seluruh dunia. Belajar dari kasus sebelumnya, mereka kini menyediakan scarf multifungsi gratis yang digunakan bersama dengan 'filtering facepiece'.
Pihak resor juga membatasi jumlah orang yang bisa menaiki chairlift dalam satu waktu. Mereka juga membatasi jumlah pengunjung restoran di gunung dan mengatur pola kursi agar berjarak dengan tamu lain.
Salju pertama sudah turun di kawasan gunung tertinggi di Jerman yang memiliki puncak di bawah 3.000 meter. Para pemain ski dan snowboard akan bisa menjajaki pertama kali sejak tahun lalu. Pada musim lalu, operator kereta Zugspitze membuat depo salju yang kini dimanfaatkan sebagai basis.
Sementara, operator di Jerman mengaku mereka optimistis musim ini akan berjalan sesuai rencana. Meski begitu, mereka juga tetap waspada terkait alarm gelombang kedua infeksi di seluruh Eropa yang diumumkan pada Oktober lalu.
Baca Juga
Kereta Cepat Berlin-Paris Resmi Diluncurkan, Warganet Indonesia Sindir Harganya Lebih Murah dari Tiket Jakarta-Bandung
Kereta Java Priority Layani Rute Jakarta-Yogyakarta di Musim Libur Nataru, Apa Bedanya dengan Direct Train?
Dugaan Zat Beracun Tak Terbukti, Penyebab 7 Turis Asing Jatuh Sakit di Fiji Menyisakan Misteri
Advertisement