33 Guru MAN di Jakarta Barat Positif Covid-19 Usai ke Jogja

33 guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat positif Covid-19.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 03 Des 2020, 13:09 WIB
Petugas medis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). Pemkot Bekasi melakukan tes swab secara massal setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi virus corona. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - 33 guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat positif Covid-19. Camat Palmerah, Firman Ibrahim, mengungkapkan 33 guru tersebut menjadi klaster baru di wilayahnya.

Dia mengatakan, guru-guru tersebut diduga terinfeksi virus Corona penyebab Covid-19 usai melakukan perjalanan ke Jogja.

Klaster guru itu terungkap dari laporan pada 28 November 2020. Saat itu, ada dua guru yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dinas terkait langsung melakukan penelusuran kontak.

"Pas ada kasus konfirmasi, langsung sekolah kita semprotin. Kita lakukan kewajiban kita untuk tracing dengan data-datanya," ujar Firman Ibrahim di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (3/12/2020).

Firman menjelaskan, salah satu guru sempat merasa tidak enak badan. Hasil tes usap cepat antigen menunjukkan hasil reaktif pada 27 November 2020.

"Guru itu merasa tak enak badan setelah perjalanan bersama para guru lainnya selama lima hari (20-25 November 2020)," ujar Firman.

Setelah tes itu, dua guru dinyatakan positif Covid-19. Selanjutnya, tes usap massal terhadap para guru lainnya dilakukan terpisah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Masih Tunggu Hasil Tes 3 Guru

Empat guru lain yang melakukan tes usap pada 28 November lalu dinyatakan positif Covid-19. Kemudian pada 30 November, 10 guru positif dinyatakan positif.

Pada Kamis, 16 guru terkonfirmasi positif Covid-19, setelah tes usap 30 November 2020.

Kemudian dilakukan pemeriksaan pada 43 guru lainnya yang mengalami gejala penyakit tersebut.

Hasil sementara penelusuran, 33 orang positif Covid-19 dan tujuh orang dinyatakan negatif. "Kami juga kini masih menunggu hasil ketiga guru," ungkap Firman.

Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut, Firman memerintahkan lurah dan petugas kecamatan untuk sosialisasi, meminta warga meningkatkan protokol kesehatan dan, penyemprotan disinfektan dilakukan di areal sekolah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya