Bangunan di Kota Alexandria Runtuh, Begini Kondisi WNI di Mesir

3 orang tewas akibat runtuhnya sebuah bangunan di Kota Alexandria, Mesir. Lalu bagaimana kondisi WNI dengan terjadinya insiden tersebut? Simak selengkapnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Des 2020, 15:54 WIB
Para penerjun payung melayang di atas Piramida Agung dalam festival olahraga udara di Giza, Mesir, 8 November 2020. Parasut menghiasi langit Piramida Agung ketika puluhan penerjun payung kelas dunia berpartisipasi dalam festival olahraga udara ketiga pada 8-9 November. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

Liputan6.com, Jakarta- Sebuah bangunan di Kota Alexandria, Mesir runtuh dan menewaskan tiga orang pada Rabu 2 Desember 2020.

Juru bicara dan Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Kairo, Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa saat ini belum adanya informasi terkait warga negara Indonesia atau WNI yang terdampak insiden tersebut.

"Lokasi gedung yang runtuh cukup jauh dari konsentrasi tempat tinggal para WNI di Alexandria, sekitar 18 km," kata Ahmad Ramadhan, saat dihubungi Liputan6.com melalui pesan singkat pada Kamis (3/12/2020).

Ahmad melanjutkan, bahwa "KBRI sedang mendata dengan wakil dari komunitas masyarakat Indonesia di Alexandria utk memastikan jika ada WNI yang terdampak" dalam insiden itu. 

Tak lama setelah menyampaikan informasi tersebut, Ahmad mengkonfirmasi bahwa tidak adanya WNI yang terdampak dalam insiden tersebut. 

"Tidak ada WNI yg menjadi korban dlm insiden gedung runtuh di Alexandria. Hasil verifikasi info dari perwakilan WNI di Alexandria," seraya menambahkan bahwa jumlah "WNI yg tinggal di Alexandria tidak banyak, yakni hanya sekitar 150 orang. Mayoritas WNI tinggal di Kairo". 

Dikutip dari AFP, seorang petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pencarian terhadap korban masih dilakukan, dengan ambulans yang telah bersiaga di lokasi kejadian.

Bangunan yang berlokasi di distrik kota Moharram Bek itu diketahui telah menjadi sasaran perintah pembongkaran pada tiga kesempatan, menurut sumber tersebut. 

Sumber tersebut juga menambahkan bahwa ada dua anak yang telah diselamatkan. Insiden ini menambahkan peristiwa bangunan runtuh yang fatal dalam beberapa tahun terakhir di Mesir.

Sementara itu, Ahmad Ramadhan juga menyampaikan update terkait situasi terkini WNI di Mesir, di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

Ia menerangkan, bahwa "Jumlah WNI di Mesir yang tercatat di KBRI lebih dari 9.000 orang dan mayoritas didominasi mahasiswa di universitas Al Azhar. Alhamdulillah saat ini seluruh WNI yang terinfeksi COVID-19 telah sembuh. Jumlahnya ada 15 orang". 

Saksikan Video Berikut Ini:


Gelombang Kedua COVID-19 di Mesir, KBRI Kairo Salurkan Bantuan Bahan Pokok untuk WNI

Gambar yang diambil pada 24 Mei 2020 menunjukkan pemandangan teater bioskop Metro bersejarah, di sepanjang jalan komersial Talaat Harb di pusat kota yang hampir sepi pada hari pertama Idul Fitri di ibu kota Mesir, Kairo . (Photo by Samer ABDALLAH / AFP)

Ahmad Ramadhan juga melampirkan data dari KBRI Kairo per 2 Desember 2020, yang menunjukkan bahwa Mesir tercatat memiliki 421 kasus baru Virus Corona dan 133 pasien tambahan, serta 28 kematian akibat COVID-19. 

Penambahan itu menjadikan total kasus Virus Corona COVID-19 di Mesir sebanyak 116.724 dengan 102.949 orang pulih, dan 6.694 meninggal dunia.

Saat ini, Mesir dilaporkan telah memasuki gelombang kedua pandemi COVID-19. 

Dilansir Kemlu.go.id, pada awal Desember 2020, KBRI Cairo telah menyelesaikan penyaluran 3.000 paket bantuan bahan makanan pokok kepada WNI yang membutuhkan di Mesir.

Ribuan paket bantuan logistik tersebut, yang berisikan sejumlah bahan-bahan makanan, diberikan kepada mahasiswa Indonesia yang berdomisili di Kairo dan masuk dalam kategori membutuhkan karena terdampak pandemi COVID-19.

KBRI Kairo mengatakan, bahwa penyaluran bantuan dilakukan melalui 16 organisasi kekeluargaan Nusantara bekerja sama dengan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir.

Didampingi Satgas COVID-19 KBRI Kairo, KUAI RI, M. Aji Surya pun turut secara langsung menyerahkan bantuan tersebut.

Secara bertahap, penyaluran 3.000 paket bantuan itu telah dilakukan sejak 28 November 2020. 

Bantuan diserahkan kepada ketua PPMI dan ketua-ketua kekeluargaan Nusantara yang kemudian akan disalurkan kepada para penerima yang telah terdaftar, kata KBRI Kairo. 

"Bantuan logistik kali ini disalurkan pada saat Mesir diindikasikan telah memasuki second wave pandemi COVID-19 dan bertepatan dengan mulainya musim dingin," jelas KUAI KBRI Cairo, M. Aji Surya.

Ia menambahkan, "Diharapkan bantuan ini dapat membantu meringankan para mahasiswa Indonesia yang secara ekonomi masih terdampak pandemi COVID-19". 

KUAI KBRI Kairo juga menghimbau masyarakat Indonesia agar terus menerapkan protokol kesehatan setempat gunan mencegah risiko penularan COVID-19.


Infografis 9 Waktu Tepat Cuci Tangan Hindari COVID-19

Infografis 9 Waktu Tepat Cuci Tangan Hindari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya