Liputan6.com, Jakarta - Di era digital saat ini, data memegang peranan vital untuk banyak aktivitas bisnis dan pekerjaan manusia. Bagi dunia usaha, data merupakan komoditas paling bernilai yang bisa memberikan manfaat luar biasa bagi kemajuan bisnis.
Lantas apabila Anda sudah memperoleh data-data, lalu apa yang harus dilakukan?
Advertisement
Head of Business Economics Program Universitas Prasetiya Mulya dan Co-founder and CEO of BE Corp Erica Novianti Lukas mengatakan setelah mendapat data sangat penting untuk diolah agar data tersebut berubah menjadi informasi.
“Karena kalau cuman data-data aja terus udah gitu kita tidak kumpulkan atau misalnya kita tidak organisir, itu tidak bisa menjadi informasi,” kata Erica dalam Talkshow Strategi Bisnis Kreatif bersama Kementerian Perindustrian, Kamis (3/12/2020).
Misalnya jika data customer yang diperoleh masih dalam bentuk tabel dari awal sampai akhir maka Anda akan sulit menafsirkannya. Tapi kalau kita olah data tersebut, Anda bisa mengetahui ternyata customer Anda misalnya 40 persen adalah laki-laki, dan sisanya mayoritas adalah perempuan.
“Dari informasi itu disebut namanya inside, inside itu artinya dengan adanya data ini kita bisa tahu bahwa ternyata informasi ini Anda bisa dapat ide baru untuk bisnis,” ujarnya.
Sehingga dengan mengetahui karakteristik customer, Anda bisa membuat suatu terobosan baru dan tentunya membantu mengembangkan usaha Anda lebih luas lagi kedepannya.
Tentunya saat pengolahan data menjadi informasi itu ada prosesnya, pertama Anda menjabarkan dan menganalisis data, setelah diperoleh hasil maka data tersebut akhirnya menjadi informasi dan bisa dilanjutkan sebagai Langkah untuk mewujudkan aksi dalam bisnis.
Oleh karena itu data sangat membantu Anda dalam mengubah mindset dalam mengambil keputusan dalam bisnis. Tentunya akan lebih baik mengambil keputusan berdasarkan data daripada berdasarkan perasaan saja, kata Erica.
Apalagi jika bisnis yang Anda jalankan ingin mulai ekspansi, maka penggunaan data sangat penting. Tidak hanya untuk mengambil keputusan saja gunanya data, melainkan data juga dibutuhkan oleh investor apabila usaha Anda membutuhkan investasi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Data Mampu Dongkrak Bisnis IKM, Simak Cara Dapat dan Manfaatkan
Salah satu kunci sukses sebuah bisnis adalah memanfaatkan berbagai data dengan baik, agar bisa mengambil keputusan tepat. Data bisa menjadi salah satu strategi dalam mengelola bisnis agar kedepannya lebih berkembang lagi.
Lantas bagaimana cara mendapatkan data-data tersebut?
Head of Business Economics Program Universitas Prasetiya Mulya dan Co-founder and CEO of BE Corp Erica Novianti Lukas mengatakan, untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam menjalankan suatu bisnis ada dua jenis data, yakni data sekunder dan data primer.
“Data sekunder itu biasanya sudah dilakukan atau sudah di cari oleh pihak lain sehingga kita bisa langsung untuk mendapatkan data tersebut. Kalau kita cari-cari misalnya kebetulan kan saya di bisnis economi banyak menggunakan data-data dari BPS, data-data makro kemudian data mikro juga,” kata Erica dalam Talkshow Strategi Bisnis Kreatif bersama Kementerian Perindustrian, Kamis (3/12/2020).
Dengan begitu sebagai pelaku usaha IKM bisa mengetahui secara statistik bagaimana sebuah pasar tengah berkembang. Jika belum memiliki data yang dibutuhkan, para pengusaha IKM bisa mencari data dari survei yang telah dilakukan oleh pihak lain. Caranya dengan mencarinya di internet.
“Ternyata kita bisa lihat sudah ada survei sebelumnya bahwa ada beberapa jenis e-commerce yang paling populer. Dari data ini kan kita bisa lihat ternyata ini pengunjungnya paling banyak di sini, kemudian juga traffic paling paling besar dan seterusnya jadi kita juga bisa dapat informasi baru,” jelasnya.
Artinya mungkin Anda bisa mencoba membuka atau menjual produk Anda di salah satu e-commerce yang paling populer.
Kemudian, Erica mengatakan misalnya Anda akan memulai bisnis kopi tapi belum tahu target pasar dan lainnya, Anda bisa menggunakan data dari hasil survei kompetitor. Dengan begitu seorang pengusaha bisa menentukan harga kopi agar tidak lebih murah dan lebih mahal dibanding kompetitor.
“Dengan adanya data sekunder ini kita bisa tahu harga jualnya tuh rata-rata sekian, pastinya kan kita harus nggak bisa seenaknya untuk menentukan harga, karena tentu saja kita pasti banding-bandingin juga sama kompetitor gimana ini di pasaran,” ujarnya.
Advertisement