Ingin Jadi Raja di Tanah Negeri, UMKM Diminta Go Digital

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 1.800 triliun pada 2025

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Des 2020, 18:01 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 1.800 triliun pada 2025.

Diketahui, selama pandemi Covid-19 berlangsung memang terjadi akselerasi digital. Termasuk sejumlah pelaku usaha yang mau tak mau harus beradaptasi dengan masuk ke pasar digital.

“Di sisi lain juga potensi ekonomi digital Indonesia di 2025 diprediksi mencapai Rp 1.800 triliunan. Ini saya kira pasar yang cukup besar, jangan sampai pasar kita ini diambil produk-produk luar,” ujar dia dalam webinar #BangunResolusi Talks: Digitalisasi Keuangan Dalam Meningkatkan Perekonomian, Kamis (3/12/2020).

Teten merasa UMKM yang sudah masuk pasar digital punya peluang besar untuk bertahan atau bangkit dari hantaman pandemi.

“Jadi penting saya kira mendorong transformasi UMKM kita go digital,” sambung Teten.

Saat ini, Teten mencatat ada sekitar 10,2 juga pelaku UMKM yang sudah terhubung ke ekosistem digital, atau sekitar 16 persen.

“Dan ini saya kira ini percepatan karena di awal tahun baru 13 persen,” kata Teten.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


3 Hal Penting yang Mampu Dorong UMKM Go Digital

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat mengunjungi pengrajin Comring (Comro Singkong Kering) merek Raja Rasa di Desa Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (24/11/2020).

Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menekankan ada tiga hal yang penting dicermati dalam upaya mendorong UMKM go digital. Tiga hal tersebut meliputi kapasitas usaha, kualitas produk, dan literasi digital.

“Kapasitas usaha dari sisi UMKM harus berproduksi dalam skala besar dan ekonomis, kemudian kualitas produk agar bisa bersaing dengan produk usaha besar di marketplace, dan literasi digital sebagai kemampuan UMKM “melek digital” seperti mengoperasikan perangkat, aplikasi, platform digital, dan lain-lain,” kata Teten Masduki, Jumat (27/11/2020).

MenkopUKM Teten Masduki berharap jejaring komunitas kreatif Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dapat mengambil peran aktif dalam membantu UMKM agar hadir dalam ekosistem digital mulai dari daerah.

“Mari kita dampingi UMKM di kota dan kabupaten masing-masing dalam upaya mencari potensi pasar baru, menemukan model bisnis inovatif,” katanya.

Dalam kesempatan itu Teten mengucapkan selamat kepada Indonesia Creative Cities Network atau ICCN atas penyelenggaraan Indonesia Creative Cities Festival 2020 yang pada tahun ini diselenggarakan di Bali.

Ia ingin agar momentum ini dapat dirayakan bersama sebagai bentuk konkrit sinergi antara komunitas, pelaku usaha, akademisi, pemerintah pusat dan daerah, serta media dalam upaya bersama memajukan UMKM Indonesia khususnya yang berkarya di ekonomi kreatif.

“Saya juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada rekan-rekan Bank Indonesia yang telah mendukung kegiatan ICCF. Besar harapan saya agar sinergi, kerja sama dan kolaborasi bersama dalam upaya mengembangkan UMKM tanah air bisa terus kita tingkatkan,” ujar MenkopUKM.

Dalam kegiatan yang bertajuk “UMKM Go Digital: From Local to Global Champion” Teten menekankan dua aspek besar yaitu transformasi digital dan akses rantai nilai (value chain).

Menurutnya, transformasi digital serta pemanfaatan teknologi bagi UMKM Indonesia adalah keniscayaan. Saat ini terdata baru 16 persen UMKM yang hadir dalam ekosistem digital. Sehingga kolaborasi menjadi elemen krusial yang harusnya menjadi keunggulan rekan-rekan jejaring ICCN.

Lanjutnya untuk menghadirkan UMKM dalam rantai nilai maka harus ada rasio partisipasi rantai pasok global UKM Indonesia masih rendah 4,1 persen sebagaimana data ADB Institute pada 2020. Selain itu perlu menghubungkan UMKM ke rantai nilai salah satunya dengan perluasan pasar dan penyerapan produk KUMKM. 

“Saya juga mengangkat tentang hadirnya tren konsumsi baru anak muda di seluruh dunia ‘custom culture’. Indonesia memiliki para empu-empu kreatif yang juga diisi oleh anak-anak muda, “Custom culture” memungkinkan potensi handmade Indonesia menembus pasar dunia,” jelasnya. 

Adapun di tahun 2020, KemenkopUKM dan ICCN banyak bersinergi dan berkolaborasi dalam menghadirkan local heroes UMKM di daerah-daerah. 

“Semangat kolaborasi inilah yang saya harapkan bisa terus kita jaga dan perbesar kedepannya, dan dorong terus agar jejaring komunitas kreatif ICCN juga berkoperasi, sehingga tidak hanya erat berkomunitas, namun juga tumbuh dan membesar bersama, memberdayakan masyarakat secara ekonomi dan berdampak positif secara sosial,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya