Liputan6.com, Yogyakarta- Tiga Badan Otorita Pariwisata, Labuan Bajo, Danau Toba, dan Borobudur bertemu di Yogyakarta. Bukan untuk membahas wisata Yogyakarta, tentu saja.
Ketiga Badan Otorita Pariwisata itu saling bercerita dan bertukar pengalaman seputar pengembangan kawasan wisata yang menjadi destinasi wisata prioritas di Indonesia itu. Selama empat hari, mulai 1 sampai 4 Desember 2020 di Yogyakarta, mereka mengadakan rapat koordinasi untuk memberikan kesepakatan dan akselerasi dalam menggali isu-isu strategis dalam pengembangan, pemasaran, pengelolaan, dan operasional kawasan pariwisata.
“Kami perlu koordinasi karena ingin punya persamaan perspesi tentang pembentukan badan otorita,” ujar Indah Juanita, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Rabu (2/12/2020).
Baca Juga
Advertisement
Badan Otorita Pariwisata Danau Toba merupakan yang tertua, sedangkan Labuan Bajo paling muda. Keberadaan badan ini tidak lepas dari keinginan Presiden Jokowi yang menginginkan 10 Bali baru sebagai destinasi wisata.
Badan Otorita Pariwisata Borobudur memiliki tugas otoritatif mengelola kawasan seluas 300 hektare untuk pengembangan wisata. Selain itu ada juga tugas koordinatif meliputi 37 kabupaten dan kota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Berbagi Pengalaman
Inspektur Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif Badan Pariwisata, Restog Krisna Kusuma, mengatakan pengalaman ketiga badan otorita itu berbeda-beda, tidak hanya di level pimpinan, melainkan juga level staf.
“Saya melihat isu badan otorita banyak yang harus diselesaikan, seperti tata kelola keuangan, SDM, manajemen,” ucapnya.
Menurut Restog, Kemenparekraf terkoneksi dengan badan otorita dan berpengaruh terhadap capaian kinerja sehingga pertemuan ini perlu diadakan supaya lebih baik.
Advertisement