Tak Melulu Soal Gaji Besar, Ini yang Dicari Milenial dalam Bekerja

Bagi generasi milenial saat ini beranggapan bahwa bekerja bukan sekadar mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi lebih dari itu.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Des 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi milenial terjun ke dunia bisnis | pexels.com/@hillaryfox

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang memiliki harapan yang berbeda terhadap karirnya. Namun, bagi generasi milenial saat ini beranggapan bahwa bekerja bukan sekadar mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi lebih dari itu.

Generasi yang lahir pada kisaran tahun 1980-1995 ini, sekarang tengah memasuki usia produktif mereka di rentang 25-40 tahun. Generasi milenial memang populer dengan berbagai konsep baru yang cenderung menjawab bahkan mematahkan konsep lama, termasuk soal pekerjaan yang tak melulu berorientasi pada gaji.

Lantas, apa sajakah yang dicari generasi milenial dalam bekerja? Dilansir dari laman cermati.com, Jumat (4/12/2020), berikut hal-hal selain gaji yang menjadi pertimbangan milenial dalam bekerja:

1. Ingin mengembangkan diri

Umumnya, milenial senang dengan hal-hal baru. Bahkan mereka tak segan menerima tantangan bekerja pada bidang yang baru demi ‘label’ pengembangan diri.

Milenial ingin diberi kesempatan mengembangkan diri di perusahaan, meningkatkan keterampilan dan keahlian mereka. Jika keterampilan, keahlian, atau kompetensi meningkat, mereka percaya karir dan gaji akan mengikutinya.

Paling penting lagi, mereka akan lebih loyal terhadap perusahaan yang mampu memberikan fasilitas pengembangan diri bagi karyawan secara memadai. Sehingga gairah kerja dan produktivitas akan meningkat.

2. Apresiasi dari perusahaan

Milenial akan merasa dihargai ketika mendapatkan apresiasi dari atasan maupun perusahaan atas kerja keras dan kerja cerdasnya selama ini. Inilah yang diharapkan milenial dalam berkarier.

Apresiasi tidak melulu harus berbentuk uang, seperti bonus. Tetapi terkadang ucapan terima kasih saja sudah cukup membuat karyawan merasa dihargai.

Milenial tak segan-segan meninggalkan karir mereka di perusahaan yang tidak mengapresiasi kinerja karyawannya. Mereka beranggapan dapat mencari kantor lain yang lebih baik, khususnya perusahaan yang menghargai karyawannya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Ilustrasi meeting startup generasi milenial (iStockphoto)

3. Menambah relasi atau networking

Sebenarnya milenial bukanlah generasi anti sosial. Mereka tetap bergaul. Senang bertemu lebih banyak orang. Menjalin pertemanan dengan siapapun.

Begitupun dalam bekerja atau berkarir. Milenial berharap dapat memperluas jaringan atau relasinya. Baik itu dengan klien perusahaan, partner atau mitra kerja perusahaan, para pimpinan perusahaan, dan lainnya.

Oleh karena itu, mereka antusias apabila diajak atau dilibatkan dalam projek-projek perusahaan karena bisa bertemu dengan orang baru.

4. Fleksibilitas dalam bekerja

Generasi milenial cenderung sulit menerima aturan lama. Mereka umumnya ingin bekerja sesuka hati dengan cara dan keyakinannya sendiri, namun tetap menyesuaikan dengan perusahaan.

Mereka menginginkan perusahaan memberi fleksibilitas dalam bekerja. Contohnya punya keleluasaan bekerja di luar kantor, seperti co-hive, kafe, atau bekerja dari rumah.

Dengan cara ini, milenial tetap produktif tanpa stres karena seharian di kantor. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi diri sendiri dan lingkungan, termasuk perusahaan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya