Kelompok yang Berisiko Alami Long Covid Usai Sembuh dari Virus Corona COVID-19

Beberapa kelompok memang berisiko tapi semua penyintas COVID-19 tetap harus waspada dengan adanya Long Covid usai terpapar Virus Corona

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 04 Des 2020, 11:00 WIB
Ilustrasi penyintas Virus Corona COVID-19 yang mengalami Long Covid Sumber: Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Long Covid menjadi satu kondisi yang harus diwaspadai oleh penyintas COVID-19, meskipun sudah dinyatakan terbebas dari Virus Corona.

Long Covid sendiri dapat diartikan sebagai suatu kondisi atau gejala yang muncul pada penyintas setelah dia dinyatakan sembuh, berdasarkan hasil swab test yang sudah negatif.

Dokter spesialis paru Agus Dwi Susanto, mengungkapkan, ada beberapa kelompok yang harus lebih waspada Long Covid apabila dirinya sudah sembuh dari Virus Corona.

"Long Covid ini sebenarnya laporannya bisa muncul pada semua populasi, hanya proporsinya berbeda-beda, tetapi ada beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi" kata Agus dalam dialog dari Graha BNPB, Jakarta pada Kamis (3/12/2020).

Beberapa kelompok yang berisiko lebih tinggi terhadap Long Covid tersebut misalnya orang dengan komorbid atau penyakit bawaan, lansia, atau orang-orang yang berisiko penyakit kronis, seperti mereka yang memiliki kebiasaan merokok.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Semua Kelompok Tetap Harus Waspada Long Covid

Ilustrasi gejala COVID-19 Sumber: Unsplash

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa orang-orang di luar kelompok yang telah disebutkan tadi, mengalami Long Covid apabila dirinya sembuh dari COVID-19, misalnya di usia muda.

"Beberapa laporan bahkan tidak memiliki penyakit komorbid bisa muncul Long Covid," kata Agus, yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia ini.

"Jadi memang ada beberapa hal yang belum bisa kita ketahui pada beberapa populasi, misalnya seperti tanpa komorbid, tanpa faktor risiko, itu bisa terjadi," Agus menambahkan.

Agus, mengatakan, hingga saat ini belum ada studi untuk mempelajari fenomena Long Covid pada penyintas COVID-19 di Indonesia.

"Kita di Indonesia belum punya data, tentu ini jadi PR kita untuk melihat seberapa besar Long Covid pada pasien pasca COVID-19 ini, dan akan menjadi suatu gambaran nanti ke depannya untuk bisa memberikan edukasi kepada masyarakat," kata Agus.

Maka dari itu, Agus mengatakan bahwa ketimbang mengalami gejala Long Covid meski sudah sembuh dari COVID-19, lebih baik terhindar sama sekali dari Virus Corona.


Infografis 7 Gejala Anda Terjangkit Covid-19

Infografis 7 Gejala Anda Terjangkit Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya