Satgas Covid-19: Tingkat Kepatuhan Warga Pakai Masker dan Jaga Jarak Menurun

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker dan menjaga jarak terus mengalami penurunan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Des 2020, 16:03 WIB
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat yang menghalangi petugas pemeriksaan tracing dapat dijatuhkan sanksi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (26/11/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker dan menjaga jarak menurun pada periode November 2020. Menurut dia, hal ini membuat penularan Covid-19 di Indonesia menjadi meningkat.

"Sangat disayangkan, bahwa trennya terus memperlihatkan penurunan terkait kepatuhan individu dalam memakai masker, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan," kata Wiku dikutip dari siaran persnya, Jumat (4/11/2020).

Dia menuturkan, penurunan tren ini bertepatan dengan periode libur panjang tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Berdasarkan data yang dimiiki Satgas Covid-19, tren penurunan tersebut terus berlanjut pada 27 November 2020, di mana persentase kepatuhan untuk memakai masker hanya 58,32 persen. Sementara itu, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjaga jarak hanya sebesar 43,46 persen.

Wiku pun menyimpulkan bahwa liburan panjang merupakan momentum pemicu utama penurunan kepatuhan disiplin protokol kesehatan Covid-19.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Masyarakat Diminta Tidak Lengah

Wiku juga menuturkan, dari 512 kabupaten/kota, hanya kurang dari 9% kabupaten/kota yang patuh dalam memakai masker. Hal yang lebih memprihatinkan, kurang dari 4% kabupaten/kota yang patuh dalam menjaga jarak.

Dia mengingatkan, masyarakat agar tak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19, khususnya dalam masa libur panjang. Pasalnya, ketidakpatuhan masyarakat akan berpotensi memicu penularan sehingga membuat kasus Covid-19 di Indonesia meningkat.

"Jika terus seperti ini, maka sebanyak apapun fasilitas kesehatan yang tersedia tidak akan mampu menampung lonjakan yang terjadi," kata Wiku.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya