Bali Democracy Forum Diharapkan Jadi Wadah Saling Belajar Penanganan Pandemi COVID-19

Bali Democracy Forum ke-13 yang direncanakan digelar pada 10 Desember diharapkan jadi wadah bagi negara peserta untuk saling belajar penanganan pandemi COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Des 2020, 12:00 WIB
Teuku Faizasyah (kanan) dalam media briefing bersama awak media secara virtual terkait pelaksanaan BDF ke-13 pada Jumat (4/12/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Bali Democracy Forum (BDF) ke-13 diselenggarakan pada 10 November 2020 di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali. 

Kendati acara tersebut diselenggarakan di tengah pandemi COVID-19, protokol kesehatan ketat pun diterapkan. Seperti kewajiban melakukan tes swab sebelum mengikuti acara, kapasitas pengunjung yang dibatasi hanya untuk 50 orang dalam ruangan hingga seluruh peserta yang hadir hanya berasal dari Jakarta dan bukan dari luar negeri. 

Forum ini diharapkan tetap bisa menjadi wadah dan sarana bagi negara peserta untuk menguatkan demokrasi di negaranya masing-masing, sehingga nantinya bisa berdampak bagi kekuatan sistem demokrasi di kawasan. 

Terutama dalam masa pandemi COVID-19 saat ini, negara-negara peserta diharapkan bisa saling belajar tentang cara penanganan pandemi COVID-19 yang kemudian bisa menjadi bahan pembelajaran untuk diterapkan di negaranya masing-masing. 

"Kita ingin mendengarkan respon dari negara-negara dan bagaimana mereka mencoba mengatasi tantangan dari COVID-19 dan kembali membangun berbagai sendi kehidupan masyarakat termasuk ekonomi sehingga ada satu proses recovery," papar Teuku Faizasyah selaku Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik.

Ia menambahkan, hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan Bali Democracy Forum salah satunya dalam konteks Indonesia adalah menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan sebagai negara yang menginisiasi atau founder dari BDF.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Alasan Dipilihnya Bali

Ilustrasi Bali. (dok. Foto Nick Fewings/Unsplash)

Bali kembali dipilih sebagai tempat diselenggarakannya Bali Democracy Forum ke-13 sesuai namanya.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga mengharapkan bahwa acara ini diharapkan akan mampu meningkatkan atau menggiatkan kembali perekonomian Bali.

"Pada kesempatan itulah para duta besar yang bisa memberikan semacam tinjauan langsung ke lapangan dan untuk mengkomunikasikan kesiapan Bali untuk kembali dibuka untuk pariwisata," jelas Teuku Faizasyah.

Faizasyah kembali menyampaikan bahwa pemerintah berharap dapat ikut mendorong bergeraknya perekonomian Bali dan juga memberikan kesempatan bagi para perwakilan negara-negara sahabat menyaksikan langsung kesiapan Bali untuk dalam waktu dekat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya